EKBIS.CO, JAKARTA -- Sejumlah pengusaha gerai ritel modern mulai menjajaki bisnis online (daring) seiring dengan perlambatan yang dihadapi industri.
Pengamat e-commerce Rama Mamuaya menilai, langkah tersebut merupakan sebuah ekspansi bisnis yang positif. Namun begitu, ia mengingatkan, niaga online juga banyak tantangan.
Rama menjelaskan, industri e-commerce di Indonesia hingga saat ini masih berjuang keras agar dapat tumbuh. Sebab, sejak awal kemunculannya, platform niaga online sudah diposisikan sebagai tempat belanja yang lebih murah, bukan yang lebih nyaman.
Karena itu, tak heran jika banyak penjual yang menjajakan barang kualitas rendah, palsu dan refurbished di toko online.
"(E-commerce) PR-nya masih banyak," kata Rama, saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (12/11).
Selain itu, bisnis ini juga sudah dipenuhi oleh pemain-pemain besar. Kendati begitu, Rama mengatakan, pendatang baru tetap memiliki peluang untuk memenangkan pasar.
"Kuncinya adalah belajar dari kesalahan pemain-pemain awal yang terlalu sibuk banting-bantingan harga tanpa peduli di kualitas layanan," ujar dia.
Sebab, Rama mengatakan, bisnis e-commerce yang ideal, selain harus kompetitif dalam hal harga, juga harus memiliki kualitas pelayanan prima yang mendukung bisnis itu sendiri.