EKBIS.CO, KENDARI -- Pedagang batu akik untuk cicin dari luar daerah maupun lokal, mulai bermunculan kembali di pinggiran jalan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, setelah beberapa lama menghilang di pasaran.
Para penjual batu akik itu menggelar dagangannya di Jalan A Yani Kendari dan beberapa tempat lainnya. Para pedagang tersebut berasal dari Pulau Jawa itu mengaku baru sepekan mereka mencoba menjual batu akik dengan harga yang lebih terjangkau dibanding saat 'booming'-nya batu itu pada beberapa tahun lalu.
Salah seorang pedagang asal Jawa Barat Agus (40 tahun) mengakui baru beberapa hari menjual batu akik yang dibawa dari Jawa dan sebagian hasil kerajinan lokal di daerah ini. "Hingga saat ini masih sepi pembelil Pak. Kalaupun ada yang datang membeli hanya satu-dua orang saja," katanya.
Ia mengatakan, para konsumen yang kini menggemar batu akik adalah sejenis batu mulia dari luar negeri dan luar provinsi seperti batu Amerika Diamond, Veros asal Kalimantan, batu pasir mas dari Garut Jawa barat, dan batu Rubi.
Sedangkan batu akik lokal yang kini masih banyak dicari konsumen adalah dari batu Ereke Buton Utara dan batu Pulau Kabaena Bombana.
Mengenai harga batu akik, kata Agus, tergantung dari jenis batunya dan gaganya, seperti batu rubi dan veros maupun batu Amerika diamond dengan harga antara Rp 200 ribu hingga Rp 750 ribu per cincin "Walaupun batu akiknya impor, namun harganya masih terjangkau dan masih bisa ditawar," katanya.
Salah seorang konsumen di Kendari Aris mengaku meskipun pedagang batu akik baru kembali muncul di pinggir jalan, di beberapa toko-toko di Kendari masih tetap ada yang menjual batu akik, bahkan ada beberapa penjual perhiasan emas juga menjual batu akik. "Memang sebelumnya, jual beli batu akik hanya sebatas di pinggir jalan saja atau di lapak-lapak kecil, kemudian naik ke pusat perbelanjaan, dan kini terus berkembang hingga jual beli online," katanya.