Selasa 19 Dec 2017 18:31 WIB

Kesenjangan Infrastruktur Penyebab Kemiskinan di Perkotaan

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nur Aini
Pekerja meneyelesaikan pembangunan proyek Infrastruktur di Jakarta (iulustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pekerja meneyelesaikan pembangunan proyek Infrastruktur di Jakarta (iulustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengamat Perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna menilai, kesenjangan infrastruktur merupakan salah satu penyebab utama kemiskinan. Yayat mengaku, daerah yang memiliki potensi pun menjadi sulit berkembang karena keterbatasan infrastruktur.

"Khusus di perkotaan, saya katakan minimnya infrastruktur itu menjadi penyebab kemiskinan," ujar Yayat ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (19/12).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pengelolaan urbanisasi yang baik dapat memberikan dampak positif pada perekonomian. Menurut Sri Mulyani, Indonesia saat ini belum bisa menggapai potensi yang bisa ditimbulkan dari proses urbanisasi.

Yayat mengatakan, dengan tingkat urbanisasi yang saat ini semakin tinggi, kelompok urban belum disambut dengan layanan infrastruktur yang memadai. Ia mencontohkan, mobilitas masyarakat perkotaan belum bisa optimal karena layanan transportasi umum yang masih terbatas.

Selain itu, Yayat menyoroti tumbuh kembang suatu wilayah yang tidak terencana. Hal itu kemudian menyebabkan jaringan pelayanan yang tidak memadai.

Ia mencontohkan, terdapat daerah eksklusif yang bisa menikmati berbagai macam sarana dan prasarana pendukung. Akan tetapi, di sisi lain terdapat daerah yang justru sangat kekurangan akses infrastruktur. "Justru, orang miskin yang paling banyak tidak mendapatkan layanan infrastruktur," ujarnya.

Ketiadaan infrastruktur dasar kemudian membuat biaya hidup masyarakat menjadi mahal. Hal itu, menurutnya, menciptakan bentuk ketidakadilan infrastruktur. Yayat menilai, urbanisasi memiliki dampak positif untuk pembangunan kota asalkan dikelola dengan baik. Bahkan, menurutnya, kalangan pendatang ikut memberikan kontribusi pada pembangunan wilayah di perdesaan. "Itu tergambar paling jelas dalam musim mudik. Mereka berkontribusi membangun wilayah tertinggal dengan mentransfer dana yang didapat dari kota ke desa," ujarnya.

Dengan peningkatan infrastruktur, kata Yayat, berbagai macam biaya bisa ditekan lebih murah dan akan menghasilkan peningkatan upah buruh. Hal itu kemudian diharapkan tak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di perkotaan tapi juga di perdesaan lewat transfer dana dari para pendatang tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement