Selasa 16 Jan 2018 18:06 WIB

Purwakarta Surplus Beras 20 Ribu Ton

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nur Aini
Panen padi. Ilustrasi
Foto: .
Panen padi. Ilustrasi

EKBIS.CO, PURWAKARTA -- Dinas Pangan dan Pertaniaan Kabupaten Purwakarta, melansir hasil produksi padi selama 2017 mengalami surplus. Selama setahun kemarin indeks rata-rata pertanaman mengalami peningkatan. Dari yang semula satu kali tanam, bisa jadi dua kali hingga bisa sampai tiga kali tanam dalam setahun.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan, mengatakan, sejak tahun kemarin di Purwakarta tidak ada istilah tidak panen. Hampir tiap hari, petani di wilayah ini panen termasuk sampai pekan ini. Rata-rata, areal sawah yang panen mencapai 30 hektare per harinya.

"Ini merupakan hal yang positif dari sisi pertanian. Sebab, indeks pertanaman meningkat. Petani juga setiap hari ada yang panen," ujar Agus, kepada Republika.co.id, Selasa (17/1).

Agus menyebutkan, selama 2017 kemarin, Purwakarta berhasil tanam dengan luasan areal sawah mencapai 42.550 hektare. Dari luasan tersebut, hasil produksinya rata-rata 6,3 ton gabah kering giling (GKG) per hektare. Dengan begitu, selama 2017 kemarin, Purwakarta berhasil memanen padi sebanyak 268.097 ton GKG.

Dari hasil produksi 268.097 ton GKG itu di kalikan dengan 0,6247 (konversi ke beras), sehingga hasilnya 167.480 ton setara beras. Adapun jumlah penduduk Purwakarta, mencapai 935 ribu jiwa.

Untuk konsumsi beras, kata Agus, yakni mencapai 109 kilogram per kapita per tahunnya. Sehingga, kebutuhan beras selama setahun di wilayah ini, yaitu 935 ribu jiwa dikalikan 109 kilogram beras. Hasilnya, 147.150 ton beras.

"Hasil produksi selama 2017, mencapai 167.480 ton setara beras, lalu dikurangi kebutuhan selama setahun 147.150 ton, maka ada kelebihan beras sebanyak 20.330 ton," ujar Agus.

Dengan begitu, Purwakarta mengalami surplus beras lebih dari 20 ribu ton. Jadi, wilayah ini sebenarnya tidak kekurangan beras. Apalagi, kata Agus, mayoritas petani di Purwakarta selalu menyimpan gabah untuk memenuhi kebutuhan pangannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement