EKBIS.CO, BEKASI -- PT Bank BNI Syariah menargetkan perolehan laba pada 2018 mencapai Rp 400 miliar. Angka tersebut meningkat sekitar 32 persen dibandingkan perolehan laba pada 2017 yang sebesar Rp 307 miliar.
Plt Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, mengatakan, perolehan laba pada 2017 tersebut meningkat 11-12 persen dibandingkan laba pada 2016. Upaya untuk meningkatkan laba pada 2018 di antaranya dengan menjaga kualitas pembiayaan, meningkatkan recovery, serta melakukan efesiensi biaya-biaya yang dianggap tidak perlu.
"Yang kami lakukan berikutnya adalah fokus kepada empat area bisnis. Yang pertama adalah halal ekosistem, selected customer supply, ketiga area geografi yang kita sebut sebagai finansial eksklusif karena keberadaan kita bisa memberikan manfaat sampai pelosok-pelosok itu yang kita lihat adalah finansial eksklusif," jelas Firman kepada wartawan seusai acara Launching Relokasi Kantor Cabang BNI Syariah Harapan Indah, Bekasi, Senin (22/1).
Firman menjelaskan, indeks literasi perbankan syariah di bawah 10 persen, sementara indeks perbankan nasional sudah di atas 30 persen. Kemudian indeks inklusi keuangan perbankan syariah hanya 8 persen.
Artinya masyarakat harus terliterasi secara baik terlebih dulu, baru bisa masuk ke layanan keuangan syariah. Dua hal tersebut menjadi fokua utama untuk meningkatkan pangsa pasar (market share) BNI Syariah di perbankan syariah.
Di samping itu, BNI Syariah akan masuk segmen yang dikaitkan dengan Generasi Y (Gen Y) yang merupakan generasi masa depan. Sebab, 70 persen dari pegawai muda merupakan Gen Y dengan ciri-ciri memanfaatkan layanan perbankan digital (digital banking).
"Jadi empat tadi, digital banking, inklusi keuangan daerah-daerah yang tidak terjangaku, kemudian halal ekosistem terus selected low rise apatite level segmen yang dikaitkan dengan level apatite kita yakni perusahan BUMN dan supply chain financing," terangnya.
Firman menambahkan, strategi bisnis 2018 BNI Syariah bakal fokus pada area bisnis yang akan digarap. Fokus tersebut terkait dengan halal ecosystem industry. Seperti contohnya hotel halal, travel halal, kuliner halal, halal fashion, sekolah Islam, perguruan tinggi Islam, serta haji dan umrah.