EKBIS.CO, BLITAR -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero terbantu dengan adanya tambahan pasokan listrik, setelah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Lodagung di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, milik Perum Jasa Tirta I dioperasikan.
Manajer Perencanaan PLN Distribusi Jawa Timur Risbudi mengatakan dengan operasionalnya PLTM itu, PLN sangat menyambut positif. Hal ini merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"PLN Distribusi Jawa Timur memberi perhatian dan mendukung penuh terhadap pengembangan energi baru terbarukan sesuai dengan target nasional dan pembangkit yang ramah lingkungan," katanya di Blitar.
Dia mengatakan dengan operasionalnya pembangkit listrik tersebut sekaligus menjaga sistem kelistrikan di daerah Blitar dan sekitarnya semakin handal.
Direktur Utama Perum Jasa Tirta I Raymond Valiant Ruritan mengemukakan, Perum Jasa Tirta ingin meningkatkan manfaat air menjadi tenaga listrik, sehingga bisa dinikmati masyarakat. Targetnya sederhana, air bisa ditingkatkan manfaatnya menjadi listrik dan bisa dinikmati masyarakat.
"Jadi, dari lodagung (PLTM Lodagung, Kabupaten Blitar) 1,3 Megawatt masuk jaringan Kademangan. Selama ini memakai 3 Megawatt, jadi sekitar setengahnya kurang sedikit dipasok dari sini (PLTM Lodagung)," katanya.
Ia menjelaskan air yang dimanfaatkan dari Blitar itu bisa juga dimanfaatkan menjadi tenaga listrik untuk masyarakat Blitar. Selama ini, tingkat konsumsi listrik di Pulau Jawa cukup tinggi, sehingga dengan adanya PLTM yang baru, warga di sekitar PLTM bisa menikmati listrik yang dihasilkan dari tempat ini. Dengan PLTM itu bisa mengaliri listrik untuk sekitar 3.000 rumah warga di sekitar bendungan tersebut.
PLTM Lodagung ini menggunakan teknologi siphon, dengan memanfaatkan saluran air irigasi Blitar-Tulungagung yang dikelola Perum Jasa Tirta I. Teknologi ini adalah yang pertama kalinya diterapkan di pembangkit listrik yang ada di Indonesia. Dengan teknologi ini, pembangunan PLTM Lodagung tidak perlu mengubah bendungan yang ada.
Untuk membangun pembangkit tersebut, Perum Jasa Tirta I menggandeng PT Barata Indonesia (Persero) sebagai kontraktor. Dana yang diinvestasikan oleh Jasa Tirta I untuk pembangunan pembangkit ini mencapai Rp 39,8 miliar, yang seluruhnya berasal dari kas internal.
"Kami kira luar bisa, air bisa dipakai menjadi listrik di Blitar. Teknologi siphon ini baru pertama di Indonesia, di Kabupaten Blitar. Jadi, prinsipnya seperti seperti memindahkan air dari dua tempat tapi menggunakan pipa berhubungan. Jadi, ketika muncul tekanan negatif air itu pindah seperti memindahkan minyak, tapi kali ini dilakukan untuk membangkitkan listrik. Dengan demikian ketika membuat siphon ini tidak perlu lagi membuka tumbuh bendungan yang ada, tidak perlu gali lagi tapi hanya diseberangkan," ujarnya.
Untuk tahap pertama, listrik yang dihasilkan oleh PLTM Lodagung ini dibeli oleh PLN sebesar Rp 967,5 per kWh, yang terhitung sejak tanggal operasi komersial (Commercial Operation Date) hingga bulan ke-96. Tahap kedua, harga beli listrik ditetapkan sebesar Rp 675 per kWh saat memasuki bulan ke-97 dan seterusnya.
Kegiatan peresmian itu selain dihadiri pejabat dari Perum Jasa Tirta I, juga dari PLN dan instansi terkait lainnya. Mereka juga sempat meninjau lokasi PLTM.