EKBIS.CO, SURABAYA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis perkembangan ekspor Jatim pada Februari 2018. Kepala BPS Jawa Timur Teguh Pramono mengungkapkan, nilai ekspor Jatim pada Februari 2018 mencapai 1,64 miliar dolar Amerika Serikat. Angka ini naik 2,12 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya 1,61 miliar dolar AS.
"Nilai ekspor Jatim pada Februari 2018 mencapai 1,64 milir dolar AS, atau naik 2,12 persen dibanding Januari 2018. Bila dibanding Februari 2017, juga naik sebesar 8,02 persen," kata Teguh di kantornya, Jalan Raya Kendangsari Industri Nomor 43-44, Surabaya, Kamis (15/3).
Teguh menjelaskan, kenaikan nilai ekspor tersebut didorong komoditas migas. Ekspor migas Jatim pada Februari 2018 mencapai 124,23 juta dolar AS, atau naik sebesar 183,26 persen jika dibanding bulan sebelumnya yang hanya 43,86 juta dolar AS. "Nilai tersebut juga naik sebesar 47,75 persen jika dibandingkan Februari 2017. Komoditi migas ini memang hanya mencakup 7,55 persen dari total ekspor Jatim pada Februari 2018," ujar Teguh.
Berbeda dengan komoditas migas, komoditas non migas justru mengalami penurunan pada ekspor Jatim di Februari 2018. Penurunannya sekitar 2,95 persen dibanding bulan sebelumnya, yakni dari 1,57 miliar dolar AS menjadi 1,52 miliar dolar AS.
Meski demikian, Teguh mengatakan, jika dibanding Februari di tahun sebelumnya, ekspor komoditi non migas Jatim mengalami kenaikan sebesar 5,70 persen. Nilai ekspor non migas ini, menyumbang sebesar 92,45 persen dari total ekspor Jatim pada Februari 2018.
Teguh melanjutkan, jika dikelompokkan berdasarkan kelompok barang (HS) 2 digit, maka komoditas perhiasan/permata (HS 71) menjadi komoditi utama ekspor Jatim pada Februari 2018. Nilai transaksi yang dibukukan komoditas ini menjacapai 316,91 juta dolar AS.
Adapun, negara tujuan utama ekspor non migas Jatim pada Februari 2018 masih negara Asean. Singapura menjadi negara utama dengan peranan sebesar 10,36 persen dari total ekspor non migas Jatim pada Februari 2018. Kemudian diikuti Malaysia 6,18 persen dan Thailand 2,27 persen.