Ahad 08 Apr 2018 02:00 WIB

Harga Garam Petani di Karawang Melonjak

Lonjakan harga terjadi seiring pperbaikan kualitas garam

Red: Nidia Zuraya
Petani garam (ilustrasi)
Foto: Antara/Saiful Bahri
Petani garam (ilustrasi)

EKBIS.CO, KARAWANG -- Harga garam yang diproduksi para petani di wilayah pesisir utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melonjak hingga mencapai Rp 3.000 per kilogram (kg). Lonjakan harga inii terjadi seiring dengan perbaikan kualitas komoditas tersebut.

"Sebelumnya, harga garam yang diproduksi petani Karawang hanya mencapai Rp 300-Rp 500 per kilogram. Sekarang sudah melonjak hingga Rp 3.000 per kilogram," kata Sekretaris Dinas Perikanan Karawang Sari Nurmiasih, di Karawang, Sabtu (7/4).

Ia mengatakan, tingginya harga garam itu menjadi kabar baik bagi ratusan petani garam yang berada di wilayah pesisir utara Karawang. Pihaknya berharap tingginya harga garam itu bertahan lama agar mampu menyejahterakan mereka.

Menurut dia, kenaikan harga garam yang cukup signifikan itu terjadi setelah dilakukan perbaikan kualitas garam yang dihasilkan dari Karawang. Saat ini, warna garam yang dihasilkan tidak lagi kusam, tapi berwarna putih bersih.

"Ada penggunaan teknologi dalam memproduksi garam itu, sehingga kualitasnya bagus yang tentunya berdampak terhadap tingginya harga garam yang dihasilkan," kata Sari.

Penggunaan teknologi dalam memproduksi garam tidak hanya memperbaiki kualitas, tetapi juga memperbaiki kuantitas garam. Waktu panen lebih cepat dengan menggunakan teknologi itu, yakni 14 hari atau dua pekan. Sedangkan jika memproduksi garam dengan menggunakan cara tradisional, itu membutuhkan waktu hingga 30 hari.

"Pada 2017, dari sekitar 1.000 hektare lahan tambak garam, bisa menghasilkan 2.000 ton garam dalam setahun," kata dia.

Data Dinas Perikanan setempat, potensi garam di Karawang cukup tinggi. Selama ini, produksi garam di Karawang diperoleh dari empat kecamatan yakni di Kecamatan Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Tempuran dan Kecamatan Cilebar.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement