Jumat 06 Jul 2018 09:52 WIB

IHSG Melemah Terimbas Aksi Jual di Bursa Saham Asia

Pelaku pasar masih mencermati langkah AS terkait pengenaan tarif impor untuk Cina

Red: Nidia Zuraya
Seorang karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Seorang karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (6/7) dibuka melemah sebesar 6,2 poin menjadi 5.733,13. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 1,57 poin (0,17 persen) menjadi 904,03.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, masih adanya aksi jual membuat pergerakan bursa saham Asia cenderung melemah. "Pelemahan masih terjadi seiring jelang akan diberlakukannya tarif atas sejumlah barang-barang Cina yang akan diimpor ke AS," ujar Reza di Jakarta, Jumat (6/7).

Pelaku pasar tampaknya masih mencermati langkah pemerintah AS terkait pengenaan tarif impor atas barang-barang yang diimpor dari Cina. AS akan mengaktifkan tarif atas 34 miliar dolar AS barang-barang buatan Cina pada hari ini, Jumat (6/7), dan diharapkan Cina menanggapi dengan pungutannya sendiri atas barang-barang AS.

"Masih fluktuasinya sentimen di pasar diperkirakan masih akan mempengaruhi ritme pasar di kemudian hari," kata Reza.

IHSG diharapkan selanjutnya dapat bertahan di atas support 5.618-5.723 untuk mencegah kembali melemah lebih dalam lagi. Resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.748-5.773 untuk mengkonfirmasi kenaikan lanjutan.

Bursa regional sendiri di antaranya Nikkei naik 185,4 poin (0,86 persen) ke 21.732,39, indeks Hang Seng turun 99,3 poin (0,35 persen) ke 28.082,79, dan Straits Times melemah 75,64 poin (2,32 persen) ke posisi 3.181,07.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement