EKBIS.CO, JAKARTA - Rangkaian kemeriahan Asian Games 2018 memang tidak ada habisnya. Dalam rangka menyukseskan Asian Games 2018, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan Expo dan Conference Indonesia Multievent 2018 di Halaman Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senayan, Jakarta (20/8).
Kesempatan ini dimanfaatkan sebagai wadah untuk memperkenalkan produk unggulan yang dimiliki Indonesia, khususnya dari daerah tertinggal ke kancah Internasional, karena peserta Asian Games 2018 ini terdiri atas 45 negara.
Selain menampilkan produk unggulan dari daerah tertinggal, seperti alpukat Pasaman Barat, Kopi Bondowoso, serta Kopi & Teh Tarik Khas Aceh, event ini menampilkan beberapa kesenian budaya yang mengagumkan. Mulai dari syahdunya pertunjukan seni musik sasando dari Kabupaten Rote Ndao oleh Essau Nalle (19-22 Agustus), tradisi lompat batu dari Nias (19-21 Agustus), dan pameran tenun kain Sumba dari Kabupaten Sumba Timur (19-22 Agustus).
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan Expo dan Conference Indonesia Multievent 2018
Acara ini dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dengan memium kopi bersama dengan seluruh hadirin yang datang. Sebelumnya, Menpora menjajal kemampuannya melakukan atraksi barista seperti yang dilakukan perempuan Aceh, Novi Riantika yang memperlihatkan kepiawaiannnya membuat kopi dan teh tarik dengan cara tradisional.
Dalam kesempatan itu, Menpora juga memberikan bonus sebesar Rp 1,5 miliar kepada peraih medali emas pertama untuk Indonesia, Defia Rosmaniar di kelas nomor tunggal putri Poomase-Taekwondo.
Dari Kemendesa, hadir Sesditjen PDT Razali, Direktur Pengembangan SDM Priyono, dan Direktur Pengembangan Ekonomi Lokal Bahartani.
Dalam sambutannya, Sesditjen PDT Razali mengatakan, tujuan diadakanyua expo ini adalah untuk memeriahkan rangkaian Asian Games 2018 sekaligus ajang promosi produk-produk di daerah tertinggal. "Semoga penyelenggaraan Asian Games 2018 lancar dan Indonesia dapat mengumpulkan medali sebanyak-banyaknya," harapnya.
Grand Opening yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB tersebut tidak hanya menarik pengunjung lokal, tetapi juga pengunjung mancangera. Terbukti dengan datangnya perwakilan kontingen RRC yang sengaja datang untuk belajar kebudayaan Indonesia, sekaligus mencicipi berbagai produk unggulan Indonesia, sepeti Teh Tarik & Kopi Khas Aceh juga alpukat Pasaman Barat.
"Saya sangat suka rasa teh ini, perpaduan antara manis dan kadar pahit yang pas. Rasa alpukat ini manis dan gurih. Saya tidak pernah makan alpukat senak ini.’’
Menurut beberapa pengunjung, event ini sangat menarik untuk dihadiri. Selain tertarik untuk mencicipi beberapa produk uggulan dan menikmati atraksi budaya yang mengagumkan, event ini sebagai wadah pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih mengenal potensi hasil produk dan kekayaan budaya dalam negeri yang tentunya tak kalah hebat dengan negara lainnya.
Republik Kopi Bondowoso menjadi booth favorit pengunjung. Di sana pengunjung tidak hanya disuguhkan kenikmatan Kopi Bondowoso, tetapi juga bisa belajar lebih lanjut mengenai varietas kopi di Bondowoso dan cara penyajiannya.
Grand opening ditutup dengan atraksi lompat batu dari Nias setinggi 2 meter. Disusul dengan syahdunya penampilan Sasando Rote oleh Essau Nalle yang diiringi dengan tarian khas Kabupaten Rote Ndao. Belum selesai sampai di situ, para pengunjung dapat menikmati Mie Ayam Meriam Mz Brow secara cuma Cuma.
Rencananya, event yang terbuka gratis untuk umum ini berlangsung pada 19-29 Agustus 2018 mulai pukul 10.00 hingga 17.00 WIB di Halaman Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jalan Gerbang Pemuda No.3 Jakarta Pusat.