EKBIS.CO, JAKARTA – Rehabilitasi lahan mangrove tidak hanya berdampak lingkungan, tetapi juga ekonomi. “Pengelolaan dan pemanfaatan Pantai Timur Sumatera dengan segala potensinya, termasuk rehabilitasi lahan mangrove akan dapat mendongkrak potensi ekonomi dari sektor kelautan bagi daerah-daerah sekitar,” kata Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Prof Rokhmin Dahuri.
Ia mengemukakan hal tersebut saat menjadi nara sumber utama rapat kerja (rakor) pengelolaan lingkungan kawasan Pantai Timur Sumatera tersebut diadakan di Aula kantor Bupati Tanjung Jabung Barat, Jambi, Jumat (24/8).
Dalam kesempatan itu, Rokhmin yang hadir atas undangan Kemenko Bidang Kemaritiman, menekankan pentingnya pengembangan perekonomian kawasan pesisir berbasis ekosistem mangrove dan sumber daya alam kelautan lainnya.
“Diperlukan percepatan rehabilitasi lahan mangrove untuk pengelolaan kawasan Pantai Timur Sumatera serta percepatan peraturan daerah Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi Jambi,” kata menteri Menteri Kelautan dan Perikanan RI (2001 – 2004) dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/8).
Melalui rakor tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman memasilitasi Pemkab Tanjung Jabung Barat dalam menyusun rencana aksi percepatan rehabilitasi mangrove dan pembentukan sekertariat pembangunan kawasan Pantai Timur Sumatera, membangun jejaring mangrove di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta serta Percepatan perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi Jambi.
Rakor dipimpin langsung oleh Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr Ir H Safrial dan dihadiri Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto, anggota DPRD, seluruh SKPD, stakeholder, dan mahasiswa.
“Penyusunan rencana aksi percepatan rehabilitasi mangrove dan pembentukan secretariat pembangunan kawasan Pantai Timur Sumatera sekaligus membangun jejaring mangrove di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) merupakan langkah konkret pemerintah dalam mendukung pemanfaatan potensi ekonomi kelautan di Indonesia,” papar Rokhmin Dahuri yang juga anggota International Scientific Advisory Board of Center for Coastal and Ocean Development, University o Bremen, Jerman.