EKBIS.CO, JAKARTA -- Perum Bulog memperkirakan impor gula mentah (raw sugar) sudah masuk ke dalam negeri pada bulan depan. Perum Bulog melalui anak usahanya Gendhis Multi Manis (GMM) menjadi salah satu perusahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memperoleh izin impor yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan.
GMM memperoleh jatah sebanyak 60.170 ton dari total jatah impor gula mentah sebanyak 111 ribu ton. Direktur Operasi dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan impor gula tersebut untuk memenuhi pasokan Bulog terutama hingga Desember mendatang.
“Kalau sudah dapat pemasoknya paling tidak September Oktober masuk. Karena kita ada penugasan juga untuk mengisi pasokan pasokan gula,” tutur Tri kepada Republika, Ahad (26/8).
Saat ini, dari tujuh BUMN yang rencananya mendapatkan jatah impor gula, terdapat lima perusahaan yang sudah mengantongi izin dari Kemendag. Diantaranya yakni Perum Bulog melalui anak usahanya Gendhis Multi Manis. Selain itu ada juga PT Perkebunan Nusantara IX, Pabrik Gula Candi Baru, Pabrik Gula Rajawali I dan Pabrik Gula Rajawali II.
Sementara itu dua perusahaan lainnya yakni PTPN X dan PTPN XII belum mengantongi izin lantaran masih mengurus berbagai syarat kelengkapan.
Meski telah mengantongi izin, kata Tri, Bulog belum mengetahui negara yang akan menjadi pemasok gula mentah ke Indonesia. Pihaknya pun masih mencari informasi terkait sumber hingga harga gula mentah yang akan dikirim ke dalam negeri.
Di sisi lain, jelas Tri, Bulog tengah menyerap gula petani dalam negeri. Sampai saat ini Bulog menyerap 100 ribu ton gula petani.
Karenanya, kata Tri, Bulog pun tetap akan mempertimbangkan proses penggilingan gula mentah impor disela-sela proses penyerapan gula petani. “Yang penting tersedia di dalam negeri yang gula kristal putihnya, kita kan sedang serap gula petani makamnya kalau datang gilingnya kita lihat situasi,” ujarnya.