EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian menargetkan impor otomotif dapat berkurang hingga 700 juta dolar AS pada tahun ini. Pada tahun lalu, melalui pengendalian impor, rata-rata nilai impor kendaraan bisa ditekan menjadi 3,3 miliar dolar AS.
"Impor otomotif kami targetkan berkurang minimal 700 juta dolar AS," kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika, di Jakarta, Rabu (5/9).
Putu menjelaskan, pengurangan impor tersebut terutama berasal dari kebijakan penghentian impor mobil di atas 3.000 cc yang dilakukan sejak dua bulan lalu atau ketika nilai tukar rupiah mulai melemah. Penghentian impor mobil mewah tersebut dilakukan untuk menjaga keseimbangan neraca perdagangan Indonesia.
Baca juga, Rupiah Melemah, JK: Tak Usah Impor Barang Mewah
"Untuk menjaga balance trade kita. Jadi, impor mobil mewah untuk sementara dihentikan terlebih dahulu. Itu kan bukan kebutuhan pokok. Jadi, kalau mau butuh mobil, silakan gunakan yang diproduksi dalam negeri," ungkap Putu.
Sementara itu, untuk kedaraan di bawah 3.000 cc, Kemenperin akan melakukan pengendalian impor. Artinya, perizinan impor yang diajukan akan diteliti dan ditinjau lebih dalam oleh pihak Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Terdapat beberap pertimbangan untuk tetap dapat mengimpor kendaraan, misalnya, perusahaan atau pabrikan itu melakukan peningkatan ekspor atau ekspansi usaha.
"Mobil di bawah 3.000 cc akan dikendalikan. Jadi, nanti dicek mobil apa saja yang memungkinkan untuk dikendalikan," ujar Putu.