Ahad 23 Sep 2018 08:01 WIB

Kampung Inggris di Daerah Transmigrasi Kalimantan Selatan

Pelantikan beberapa pejabat yang menaungi transmigrasi sengaja digelar di desa

Red: Budi Raharjo
 Beberapa pejabat Kemendes PDTT dilantik di kawasan transmigrasi KTM Cahaya Baru Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan Jumat (21/9).
Foto: Humas Kemendes PDTT
Beberapa pejabat Kemendes PDTT dilantik di kawasan transmigrasi KTM Cahaya Baru Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan Jumat (21/9).

EKBIS.CO, BARITO KUALA -- Di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, terdapat satu kawasan yakni Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana yang akrab disapa Kampung Inggris. Siapa sangka, desa dengan kemahiran berbahasa Inggris-nya ini tidak lain adalah produk transmigrasi.

Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PKTrans Kemendes PDTT) M Nurdin mengatakan, pengembangan skill berbahasa Inggris kawasan transmigrasi seperti yang dilakukan di Desa Karang Indah adalah produk unggulan yang akan direplikasi untuk kawasan transmigrasi lainnya.

Menurut dia, pengembangan tersebut sangat penting terutama untuk kawasan yang memiliki potensi bidang pariwisata, seperti Papua dan Nusa Tenggara Barat (NTB). "Kampung Inggris ini satu unggulan. Kita buktikan bahwa anak transmigrasi bisa jauh lebih maju dari anak kota. Kita buktikan, kita doakan semoga masa depan anak-anak transmigran ini cerah," ujarnya usai melantik Pejabat Administrator dan Pengawas di lingkungan Ditjen PKP2Trans dan Ditjen PKTrans di Desa Karang Indah, Jumat (21/9).

Nurdin mengatakan, pelantikan beberapa pejabat yang menaungi persoalan transmigrasi tersebut sengaja digelar di Desa Karang Indah, agar para pejabat tersebut mendapatkan gambaran untuk perencanaan pengembangan transmigrasi berikutnya. Yang mana Desa Karang Indah sendiri, adalah gambaran sukses dari pengembangan transmigrasi yang juga merupakan bagian dari Kota Terpadu Mandiri (KTM) Cahaya Baru.

"Kita juga ingin para pejabat yang mengurusi transmigrasi ini agar lebih dekat dengan masyarakat transmigrasi. Yang mana KTM Cahaya Baru ini adalah masuk ke dalam target RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) yang ditarget berkembang bahkan mandiri," ujarnya.

Untuk diketahui, KTM Cahaya Baru saat ini tengah mengembangkan komoditi padi sebagai Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). Dalam rangka mendukung pengembangan tersebut Kemendes PDTT memberikan bantuan 1 unit Rice Milling Unit (RMU/ penggilingan padi) senilai Rp625.650.000.

Selain itu, Kemendes PDTT juga memberikan bantuan berupa Pembangunan Jalan (DAK) sepanjang 1,5 kilometer senilai Rp 3.064.935.000; Bantuan peralatan TK dan PAUD “Anak Bangsa” senilai Rp 50.000.000. Lalu pembangunan rumah jamur tiram senilai Rp 92.440.000; dan Bantuan sarana olahraga desa senilai Rp 50.000.000.

"Rice milling ini sudah dua fase. Jadi sudah bisa menghasilkan beras yang bagus, putih, yang harganya Rp 12 ribu. Rice milling ini kapasitasnya 1,2 ton per jam," ujarnya.

photo
Beberapa pejabat Kemendes PDTT dilantik di kawasan transmigrasi KTM Cahaya Baru Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan Jumat (21/9).

Terkait Prukades, Bupati Barito Kuala, Noormiliyani mengatakan, telah dikembangkan sesuai dengan potensi daerah berbasis agraris. Di KTM Cahaya Baru sendiri menurutnya, akan menjadi percontohan dengan menjadi lokasi peringatan hari pangan sedunia tqnggal 18-21 Oktober 2018. Rencananya, kegiatan tersebut akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.

"Transmigrasi telah mewujudkan masyarakat yang tenteram, tidak ada kecemburuan, dan tidak ada konflik dengan masyarakat lokal. Capaian pengembangan kawasan transmigrasi Cahaya Baru sejak ditetapkan sebagai KTM sampai sekarang memperlihtkan kemajuan baik dari segi legalitas, perencanaan, pembangunan, sosial maupun budaya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement