Senin 08 Oct 2018 09:04 WIB

Indonesia Pasarkan Rajungan ke Arab Saudi

Produk rajungan merupakan pionir yang ditawarkan untuk masuk ke pasar Arab Saudi

Red: Nidia Zuraya
rajungan
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
rajungan

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indonesia mulai mengekspor rajungan ke Arab Saudi. Upaya memasarkan produk komoditas rajungan pertama ke Arab Saudi ini dilakukan melalui keikutsertaan Indonesia pada ajang 'Saudi Agrofood 2018' di Riyadh.

"Kami adalah salah satu dari tujuh peserta asal Indonesia dari berbagai sektor yang ikut. kami memanfaatkan  momentum itu untuk 'Rajungan goes to Arab'," kata Direktur PT Blue Star Anugrah (BSA) Arie Prabawa, Senin (8/10).

BSA adalah perusahaan industri perikanan rajungan (Portunus pelagicus) yang berpusat di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Pameran 'Saudi Agrofood' yang diselenggarakan bersamaan dengan 'Saudi Agriculture 2018' di Pusat Pameran Internasional Riyadh (Riyadh  International Convention and Exhibition Center/RICEC) itu berlangsung pada 7-10 Oktober, yang diikuti peserta dari mancanegara.

Arie Prabawa menjelaskan bahwa produk rajungan merupakan pionir yang ditawarkan untuk masuk ke pasar Arab Saudi melalui pameran 'Saudi Agrofood' itu. "Produk yang kami tawarkan memiliki ciri khas berbeda dari pasar tradisional rajungan ke Amerika Serikat (AS)," katanya.

Dengan ciri khas berbeda itu, katanya, produk rajungan yang ditawarkan diharapkan bisa menembus pasar ritel dan jasa makanan seperti untuk hotel, restoran, dan katering di negeri 'petro dolar' itu.

Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada Kemenlu melalui KBRI di Riyadh karena memberikan fasilitasi untuk mengikuti  'Saudi  Agrofood', sebuah pameran internasional untuk produk makanan dan minuman, teknologi pemrosesan dan pengemasan, serta peralatan katering dan acara makanan tertua di Arab Saudi itu melalui Paviliun Indonesia.

"Kami berharap dengan ajang ini produk komoditas rajungan dari Indonesia semakin dikenal dan diminati, tidak hanya untuk pasar Arab Saudi, namun juga di kawasan Timur Tengah lainnya," tutur Arie.

Berdasarkan data dari Kemenlu, pada 'Saudi Agrofood' ke-23 tahun 2016, pengusaha Indonesia telah mencatatkan transaksi 'trial order' sebesar 1.130.605 dolar AS. Jumlah tersebut terdiri atas transaksi eceran/ritel sebesar 36.726 dolar AS dan estimasi nilai kontrak dagang sebesar 1.093.879 dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement