EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengedepankan prinsip digitalisasi tahun depan. Meski konsep digitalisasi sudah diinisiasi sejak tiga tahun lalu, namun sebagai tanda jadi ke-12 tahun PGE berdiri, anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero) ini ingin lebih terdepan dalam digitalisasi.
Direktur Utama PGE, Ali Mundakir menjelaskan, digitalisasi di tubuh PGE merupakan bagian yang terpenting. Sebab, melalui digitalisasi semua kinerja perusahaan akan jauh lebih efisien.
"Ini penting banget, proses digital ini sebenarnya sudah mulai tiga tahun belakangan. Proses internal PGE dan inovasi pekerja juga sudah digital, hal ini membuat kinerja kita lebih efisien," ujar Ali, di Jakarta, Rabu (12/12), seperti dalam siaran persnya.
Ali menjelaskan dua contoh kerja digitalisasi yang sudah diterapkan oleh PGE adalah program SEMSS yaitu membuat semua proses pengembangan dan monitoring aktivitas perusahaan terlaporkan secara realtime melalui aplikasi.
Dengan program SEMSS semua proses permintaan perbaikan dan pengembangan, cukup dilakukan melalui handphone (HP). Ali mencontohkan, pipa GM Kampjang, misalnya, mengalami kerusakan. Informasi ini bisa diterima melalui aplikasi, baru kemudian dicek kelapangan dan mengirimkan foto-fotonya dari lapangan. Selanjutnya diperbaiki. ”Proses ini sudah menjadi sebuah laporan,” ujar Ali.
Langkah seperti ini, menurut dia, tentu lebih efesien. Sebab, tidak perlu lagi menerjunkan banyak pekerja untuk melakukan pengecekan ke lapangan. “Semua akan terlaporkan secara realtime. Lebih efisien dan ultimatenya," tambah Ali.
Selain itu, proses digitalisasi juga membuat salah satu Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) yang dikerjakan oleh PGE tidak perlu harus langsung menerjunkan banyak pekerja. Ia mengatakan, pengerjaan di WKP Lumut Bali, misalnya, cukup hanya dipantau dari kantor pusat.
Peringatan hari jadi PGE ke-12.
"Itu kan lokasinya di tebing, rawan sekali longsor, kami nggak bisa terjunkan banyak orang di sana. Nah, semua pengerjaan via remote dari pusat,” katanya.
Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati, pada sambutannya di hari jadi PGE ke-12 tersebut, mengapresiasi kinerja perusahaan. Selain bisa mencatatkan kinerja keuangan yang positif, PGE merupakan salah satu anak usaha Pertamina yang diunggulkan, karena mengedepankan prinsip green energy.
Disebutkan, PGE merupakan pioner pengembangan geothermal di Indonesia sebagai energi terbarukan dan berkelanjutan yang memiliki visi sebagai World Class Goethermal Energy Company. PGE selalu mengikuti perkembangan teknologi, khususnya di bidang operasional excellence. Sehingga produksi dan value bagi perusahaan dan Indonesia pada umumnya terus terjaga dan ditingkatkan.
“Hal ini telah dibuktikan dengan masih dan terus beroperasinya pembangkitan panas bumi di salah satu area panas bumi yang dikelola PGE, yaitu Kamojang," ujar Nicke.
Ia melanjutkan, PGE juga terdepan dalam penerapan digitalisasi. Perusahaan ini, menurut Nicke, terus melakukan adaptasi dan inovasi melalui berbagai kebijakan, program kerja dan inisiatif inovasi. Salah satunya adalah Operational Excellence, Cost Efficiency dan Prioritas Program Kerja.
"Penerapan teknologi baru dan pengembangan-pengembangan baru terus dijalankan, salah satunya adalah dengan melakukan digitalisasi operasional, termasuk untuk terus beradaptasi dengan penerapan machine learning, Internet of Things(IoT), dan Artificial Intelligence (AI)," tutup Nicke.