EKBIS.CO, PASURUAN -- Meski pertumbuhan ekonomi stagnan, kinerja Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT UGT Sidogiri, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur tetap meningkat. Hal ini terungkap saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2018 yang diselenggarakan Sabtu (23/2) dimana BMT UGT Sidogiri mampu membukukan Sisa Hasil Usaha (SHU) setelah zakat dan beban akhir tahun sebesar Rp 71,77 miliar.
Ketua pengurus KSPPS BMT UGT Sidogiri Mahmud Ali Zain menyatakan pendapatan SHU tersebut tidak merosot meski menurun dibandingkan tahun 2017. Ia menyebut 2017 SHU tumbuh 15,02 persen sementara tahun RAT sebesar 15,01 persen.
"Jadi tidak merosot tajam, apalagi dengan kondisi ekonomi yang melambat saat ini,"ucap dia berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (24/2).
Selain pendapatan SHU yang signifikan, jumlah aset KSPPS BMT UGT Sidogriri juga mengalami kenaikan sebesar Rp 2,25 triliun. Dengan jumlah aset terbesar tersebut KSPPS BMT UGT Sidogiri merupakan koperasi syariah terbesar di seluruh Indonesia.
Sementara dalam kinerja keuangan lainya, koperasi yang memiliki jumlah anggota 18.060 orang dan memiliki kantor cabang dan cabang pembantu 288 kantor yang tersebar di Jawa dan luar Jawa tersebut, memiliki non performing financing (NPF) sebesar 2,61 persen di tahun 2017. Serta financing to deposit ratio (FDR) sebesar 74, 13 persen, capital adequacy ratio (CAR) 18,58 persen dan return of equity (ROE) 20,63 persen di tahun yang sama.
"Dengan pencapaian ini kami berharap agar kinerja tersebut terus dipertahankan oleh pengurus dan pengelola KSPPS BMT UGT Sidogiri,"ucap Ali Zain.
Untuk mengembangkan pembiayaan kepada para anggota pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), KSPPS BTM UGT Sisi guru juga menjalankan kemitraan dengan bank syariah, seperti Bank Syariah Mandiri (BSM), BCA Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, BPD Jatim Syariah dan Bank DKI Syariah.
Selain bank syariah, KSPPS BMT Sidogiri juga terlibat menyalurkan dana program Ultra Mikro (UMI) Kementerian Keuangan, dimana sejak diluncurkan program tersebut KSPPS BMT UGT Sidogiri telah mampu menyalurkan program UMI Rp 50 miliar kepada para anggotanya.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga menyebut kenaikan produk domestic bruto (PDB) yang terjadi saat ini tidak lepas dari keandilan koperasi syariah bernama KSPPS UGT Sidogiri - Pasuruan. "Jadi pertumbuhan PDB koperasi hanya 1,7 persen kini menjadi 4,1 persen tidak lepas dari kontribusi kinerja usaha yang dijalankan oleh KSPPS BMT Sidogiri,"ujar dia.
Selain mendorong agar koperasi syariah terus meningkatkan pertumbuhan PDB, Menkop UKM berharap agar kualitas KSPPS terus diperhatikan. Menurutnya dengan koperasi yang berkualitas akan berdampak terhadap pemerataan dan kesejahteraan para anggota. Hal itu bisa dimulai dan diinisiasi oleh KSPPS BMT Sidogiri - Pasuruan.