EKBIS.CO, LOMBOK TIMUR -- Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyalurkan sejumlah bantuan untuk desa tertinggal di Kabupaten Lombok Timur. Kabupaten Lombok Timur termasuk dalam 122 Daerah Kabupaten tertinggal di Indonesia, sesuai Perpres No 131 Tahun 2015.
Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu Kemendes PDTT Aisyah Gamawati mengatakan bantuan yang diserahkan secara simbolis untuk tiga desa penerima, berupa pembangunan sarana air bersih, rehabilitasi hutan mangrove, pembangunan jalan desa, pembangunan asrama siswa dan guru, bantuan kapal berkapasitas 20 penumpang, mesin pengolah rumut laut, serta Early Warning System (EWS) kebencanaan.
"Lombok Timur termasuk daerah tertinggal, sehingga program-program kita disesuaikan dengan kebutuhan daerah tertinggal seperti sarana dan prasarana dasar, konektivitas, aksesibilitas, dan pengembangan ekonomi," ujar Aisyah saat penyerahan bantuan di Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Lombok Timur, Rabu (27/3).
Aisyah menambahkan, bantuan yang disalurkan terkait sarana dan prasarana adalah sarana air bersih. Sementara untuk aksesibilitas, bantuan yang diberikan berupa kapal, dan alat pascapanen rumput laut untuk bantuan pengembangan usaha ekonomi.
Kemendes PDTT memberikan bantuan kepada desa tertinggal di Kabupaten Lombok Timur, NTB, Rabu (27/3).
"Target Kemendes PDTT hingga akhir 2019 bisa mengentaskan lima ribu desa tertinggal menjadi desa berkembang. Dalam waktu yang sama juga mendorong dua ribu desa berkembang menjadi desa mandiri," kata Aisyah.
Aisyah mengatakan berkat upaya Kemendes PDTT dan dukungan pemerintah daerah target tersebut sudah terlampaui saat ini. Berdasarkan data BPS per Oktober 2018, 6.518 desa yang tadinya tertinggal kini sudah menjadi desa berkembang, dan 2.665 desa berkembang sudah menjadi mandiri.
"Artinya semua target terlampaui, padahal baru 2018, belum sampai akhir 2019," ucap Aisyah.
Aisyah memaparkan, upaya mengentas desa tertinggal itu dilakukan Kemendes PDTT sesuai dengan tujuan negara dalam menyejahterakan masyarakat. Yakni melalui program pembangunan yang berpedoman pada program Nawa Cita Presiden Joko Widodo.
"Dalam Nawacita ketiga dilakukan pembangunan Indonesia dari pinggiran dan pulau terluar dalam kerangka NKRI. Program di pulau-pulau kecil seperti di Lombok Timur ini menjadi implementasinya," kata Aisyah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Lombok Timur, Juaini Taofik menyambut positif dan mengapresiasi bantuan dari Kemendes PDTT untuk tiga desa pesisir dan pulau kecil di Lombok Timur. "Bantuan percepatan pengentasan desa tertinggal dari Kemendes PDTT sudah dilakukan sejak 2015 dan menbawa dampak cukup signifikan bagi pembangunan di Lombok Timur terutama di wilayah pedesaan," kata Juaini.
Kepala Desa Maringkik, Nusapati mengatakan, masyarakat di Desa Maringkik sangat terbantu dengan bantuan dari Kemendes PDTT selama ini."Alhamdulillah sudah beberapa bantuan, bahkan kapal dan air bersih, ini sangat bermanfaat bagi masyarakat," ujar Nusapati.
Nusapati menjelaskan Desa Maringkik merupakan desa kepulauan di pulau Maringkik, Kecamatan Keruak, Lombok Timur. Kata dia, kebutuhan air bersih dan sarana aksesibilitas dari pulau itu ke daratan Lombok menjadi penting bagi masyarakat setempat yang terdiri atas 2.050 jiwa dari 616 Kepala Keluarga (KK). Bantuan kapal misalnya, sangat dirasakan manfaatnya bagi puluhan anak SD dan SMP yang harus bersekolah menyeberang pulau.
"Dulu sulit sekali, tapi sekarang Alhamdulillah sudah mudah karena ada kapal bantuan ini," kata Nusapati.