Ahad 31 Mar 2019 08:00 WIB

Maskapai Batalkan Pembelian Boeing MAX

Masyarakat sudah kehilangan kepercayaan terhadap pesawat jenis MAX.

Rep: Rahayu Subekti/Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Pekerja merakit Boeing 737 MAX 8 di fasilitas perakitan pesawat di Washington, Amerika Serikat.
Foto:

Nilai pesanan pesawat Garuda mencapai 4,9 miliar dolar AS. Satu unit 737 MAX 8 telah datang dan kini dalam kondisi grounded dan akan dikembalikan oleh Garuda.

Maskapai Sriwijaya Air juga membatalkan pesanan dua unit Boeing 737 MAX 8. Sebelumnya, Sriwijaya Air telah memesan dua unit Boeing 737 MAX 8 yang akan datang pada 2020. Diperkirakan nilai satu unit Boeing 737 MAX 8 sekitar 120 juta dolar AS.

Saat ini, Sriwijaya Air belum memiliki Boeing 737 MAX 8. Hanya Lion Air yang sudah mengoperasikan sebanyak 11 unit dan Garuda Indonesia 1 unit.

Sebelumnya Lion Air Group menjadi maskapai pertama yang melakukan negosiasi ulang terkait pemesanan sebanyak 222 unit pesawat Boeing 737 MAX dengan Boeing hingga 2035. Hal ini menyusul banyaknya maskapai penerbangan yang menghentikan pengoperasian Boeing 737 MAX 8 pascajatuhnya pesawat Ethiopian Airlines di Addis Ababa, lima bulan setelah jatuhnya Lion Air JT610 di Laut Jawa.

Managing Director Lion Air Group Daniel Putut mengatakan bahwa renegosiasi tersebut, terkait kemungkinan untuk menukar unit Boeing 737 MAX 8 dengan unit yang lain, namun belum menemukan titik temu. Hingga saat ini, Lion Air masih menunda kedatangan empat pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dijadwalkan tiba pada Mei mendatang.

Sementara itu, investasi yang dikeluarkan Lion untuk pemesanan 222 Boeing 737 MAX 8, 9 dan 10 senilai 22 miliar dolar AS. "Ada renegosiasi. Kami sedang diskusi dengan Boeing meneruskan atau tidak," kata Daniel beberapa waktu lalu.

Lion Air Group merupakan maskapai yang memesan tipe pesawat ini dengan jumlah terbesar, diikuti oleh Southwest Airlines milik Amerika Serikat sejumlah 150 pesawat dan Norwegian Air Shuttle milik Norwegia sebanyak 100 pesawat. 

Norwegian Air telah menuntut agar Boeing memberikan kompensasi untuk 18 jet MAX miliknya, yang dilarang terbang oleh regulator penerbangan Eropa. Semakin lama hal itu berlanjut, maka semakin tinggi biaya kompensasi yang dituntut itu akan naik. Ada lebih dari 350 jet Max yang dikandangkan di seluruh dunia, dan penggantian sementara bisa memakan biaya 250 ribu dolar AS per pesawat per bulan.

"Kami mengharapkan Boeing untuk membayar tagihan ini," kata Norwegian Air. Maskapai itu mengatakan belum ada perubahan pada pesanan puluhan pesawat MAX lagi untuk pengiriman dalam beberapa tahun mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement