EKBIS.CO, JAKARTA -- Indonesia mendapat apresiasi oleh para peserta forum the 8th ASEAN Plus Three Village Leaders Exchange Programme. Sebab, hanya Indonesia yang mengirimkan kepala desa untuk berbicara di forum yang diikuti oleh seluruh negara ASEAN plus Cina, Korea dan Jepang di Yunnan, Cina pada Senin (6/5).
Poverty Eradication and Gender Officer dari Sekretariat Nasional (Setnas) ASEAN-Indonesia, Ajeng Purnama Pratiwi saat menghadiri forum tersebut menyampaikan selama kegiatan berlangsung, peserta Indonesia mendapatkan komentar positif dari seluruh perwakilan negara ASEAN yang mengikuti forum.
"Hanya Indonesia yang paparan dilakukan oleh kepala desa sendiri, untuk negara lain, paparannya dilakukan oleh perwakilan Pemerintah, selain itu peserta Indonesia juga humble,” katanya.
Ajeng mengatakan bahwa saat presentasi di podium, Delegasi indonesia yang diwakili oleh Kepala Desa mengurai satu persatu terkait kegiatan pembangunan dan pengentasan kemiskinan di desanya masing-masing.
Kemendes PDTT mengirim kepala desa dalam forum yang diikuti seluruh negara ASEAN, Cina, Jepang dan Korea.
"Kepala Desa mengurai keberhasilan dana desa di Indonesia termasuk didesanya masing-masing. Banyak yang terpukau, apa yang telah disampaikan oleh Kepala Desa dihadapan peserta yang diwakili oleh pemerintah dari seluruh negara-negara ASEAN," katanya.
Dengan forum ini, Ajeng menyakini para peserta mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru yang dapat diimplementasikan dalam hal peningkatan kualitas desa,inovasi untuk pengentasan kemiskinan di desa dan jaringan komunitas dengan negara ASEAN lainnya.
Perlu diketahui bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengirimkan tiga perwakilan kepala desa untuk mengikuti forum the 8th ASEAN Plus Three Village Leaders Exchange Programme yang digelar di Yunnan, Cina, 5 - 11 Mei.
Ketiga perwakilan dari kepala desa tersebut masing-masing yakni Kades Poleonro, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Hardi), Kades Margasakti, Bengkulu Utara, Bengkulu (Sumaryono) dan Kades Kandolo, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur (Alimuddin). Dalam keberangkatannya, Ketiga kepala desa tersebut didampingi oleh Eko Sri Haryanto selaku Direktur Kerjasama dan Pengembangan Kapasitas pada Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan (Ditjen PKP) Kemendes PDTT.
Forum the 8th ASEAN Plus Three Village Leaders Exchange Programme ini bertujuan untuk membangun kapasitas para pemimpin-pemimpin yang ada di desa-desa dengan berbagi pengetahuan tentang pembangunan ekonomi, pengembangan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia agar bisa lebih meningkatkan pengembangan masyarakat pedesaan di negara-negara ASEAN.
Sekjen Kemendes PDTT Anwar Sanusi meyakini bahwa forum yang diikuti oleh para peserta dari negara-negara ASEAN ini bisa membawa manfaat bagi para peserta. Dengan forum ini, para peserta bisa berbagi pengetahuan tentang pengalaman dan praktik terkait vitalisasi pedesaan dan pengurangan kemiskinan serta perencanaan pengembangan masyarakat.
"Saya yakin dengan forum ini akan tercapai banyak sekali kesempatan untuk saling bertukar pikiran mengenai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Dari hasil forum ini akan diciptakan sebuah jejaring kerja antara pemerintah yang mengikuti pelatihan ini. Semoga ke depan mereka saling tukar menukar ide dan gagasan serta inovasi pedesaan sehingga pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa bisa kita tingkatkan," katanya.
Salah satu kepala desa yang mengikuti forum di Yunnan yakni Sumaryono, Kepala Desa Margasakti, Bengkulu Utara mengaku bangga dapat mewakili seluruh kepala desa di Indonesia dalam mengikuti forum the 8th ASEAN Plus Three Village Leaders Exchange Programme. Dia berharap, dengan mengikuti kegiatan ini akan bisa berdampak baik bagi desa-desa di Indonesia khususnya desa yang mengikuti forum tersebut.
"Alhamdulillah, saya senang bisa mewakili Indonesia untuk mengikuti program ini. Mudah-mudahan ini bisa berdampak baik bagi desa-desa di Indonesia khususnya desa kami yang nantinya bisa mengambil manfaat dari progam ini dan bisa kita lakukan di desa kami. Selain itu, juga bisa kita jadikan sebagai pemacu pembangunan di desa kami masing-masing," katanya.