Jumat 10 May 2019 19:10 WIB

Dengan Pertanian Indonesia akan Jadi Negara Besar

Lompatan PDB Pertanian merupakan capaian luar biasa.

Red: EH Ismail
Menteri Pertanian Amran Sulaiman sedang memanen padi
Foto: Humas Kementan
Menteri Pertanian Amran Sulaiman sedang memanen padi

EKBIS.CO,  JAKARTA — Pendapatan Domestik Bruto (PDB) pertanian Indonesia meningkat tajam dalam 5 tahun terakhir. Posisinya berada pada urutan kelima di dunia saat ini. Pembangunan pertanian terbukti telah ikut andil dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 

Demikian disampaikan Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, menanggapi proyeksi Standard Chartered PLc baru-baru ini. "PDB kita meningkat tajam dan nomor 5 dunia. PDB Pertanian itu naik dari Rp 994 triliun menjadi Rp 1.462 triliun. Itu luar biasa, ini hampir merata di setiap sektornya," ujar Amran di kantor Pusat Kementerian Pertanian, Kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (10/5).

Lompatan PDB Pertanian merupakan capaian luar biasa serta sudah divalidasi dan ditandatangani oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Lembaga jasa keuangan tersebut juga memprediksi, PDB Indonesia akan mencapai US$ 10 triliun pada 2030. Dan menempatkan bangsa ini di peringkat ke-4 sebagai negara dengan perekonomian terbesar dunia. 

 “PDB Indonesia telah menembus 1 triliun dolar AS untuk pertama kalinya pada 2017. Dan berdasarkan proyeksi sebuah lembaga jasa keuangan innternasional, pada 2030 ekonomi Indonesia berada di bawah Amerika (peringkat 3) dan di atas Turki (peringkat 5). Tiongkok berada di puncak dengan PDB 64,2 triliun dolar AS,” pungkas Amran. 

Prediksi optimistis ini tak lepas dari peran pembangunan sektor pertaian yang terus dilakukan Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo selama berkuasa 4 tahun lebih terakhir ini. Hasil kerja sektor pertanian Indonesia, lanjutnya, juga mendapat apresiasi dari Organisasi Pangan dan Pertanian FAO yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "FAO sendiri mengapresiasi PDB Pertanian kita," sambungnya.

Inflasi pangan pacu optimisme kedaulatan pangan 

Selain itu, angka inflasi pangan Indonesia yang turun – bahkan lebih rendah dari angka inflasi umum, membuatnya semakin yakin bahwa negara ini mampu mewujudkan cita-cita menjadi Lumbung Pangan Dunia di tahun 2045. Rendahnya angka inflasi pangan, menunjukkan ketersediaan yang cukup karena produksi bahan makanan hasil pertanian yang terus meningkat.

"Pencapaian luar biasa empat tahun ini soal pangan negara kita, melompati 12 negara besar seperti negara Jerman, China, dan negara besar lainya," jelas Amran. 

Capaian ini bagi Amran salah satunya merupakan hasil dari sikap tegas Pemerintah untuk memberantas mafia yang bermain di sektor pertanian, dan selama ini merugikan petani. Ia menyebutkan ada 782 kasus ditangani yang sudah diproses hukum di pengadilan. 

"Dari data masuk ke kami yang dipenjara ada 409 orang, itu tidak mudah dan bukan pekerjaan kecil," kata dia.

Untuk menjaga produktifitas hasil pertanian, Kementerian Pertanian pun telah mengantisipasi gagal panen yang disebabkan bencana alam seperti banjir dan kekeringan dengan memberikan program asuransi kepada para petani seluas 1 juta hektare lahan per tahun. Petani yang sudah mengansuransikan lahan pertaniannya, jika terkena bencana alam banjir dan kekeringan bisa digantikan kerugiannya. 

"Sudah terserap 80-90 persen, mungkin sekarang sudah mencapai 100 persen. Kalau untuk pancaroba kita sudah antisipasi," kata Amran.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement