EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memprediksi dalam tiga sampai empat tahun ke depan kredit perbankan bisa tumbuh hingga 40 sampai 45 persen. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung mengatakan tren kredit perbankan akan terus tumbuh dengan adanya kebijakan makroprudensial.
"Akan selalu tumbuh sebenarnya sebab rill to DGP masih rendah 35 sampi 36 persen," kata Juda di Jakarta, Rabu (26/6).
Dia mengakui negara lain memang pertumbuhan kredit perbankan bisa mendekati 100 persen, bahkan Cina mencapai 200 persen. Hanya saja, Juda yakin tren pertumbuhan kredit Indonesia masih bisa terus tumbuh hingga maksimal pada empat tahun ke depan.
Tapi, kata dia, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai kondisi tersebut. "Ini tergantung seberapa cepat pertumbuhan kredit over GDP karena trennya gambarannya seperti itu," ungkap Juda.
Dia menegaskan, BI bertujuan untuk mendorong pertumbuhan kredit peebankan lebih tajam agar berkembang lebih cepat. Juga menuturkan hal tersebut dilakukan agar pertumbuhan pembiayaan lebih cepat dengan cara pembayaran bukan dari sektir perbankan tapi leading sektor nonbank finansial seperti pasar modal dan obligasi.
"Jika prediksi angka tergantung. Tapi kalau ini semakin flat tren semakin flat dan cepat. Tapi perkiraan kita tren sekarang ini masih longgar," tutur Juda.