Kamis 11 Jul 2019 08:58 WIB

Batal Terbitkan Obligasi, Bukopin Pilih Right Issue

Bukopin akan melakukan right issue sebesar 30 persen saham

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Bank Bukopin
Bank Bukopin

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Bukopin Tbk membatalkan penerbitan obligasi subordinasi (subdebt) pada tahun ini. Sebagai gantinya, perusahaan menjajaki potensi penerbitan saham baru atau right issue di pasar modal.

Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan pasar obligasi yang belum kondusif mendorong perusahaan membatalkan penerbitan subdebt. “Awalnya subdebt Rp 3 triliun, ekuitas kami masih bagus, sedangkan pasar subdebt sebenarnya belum baik. Kalau kami rilis di tengah kondisi seperti ini yang pricing-nya masih tinggi profitabilitas perusahaan kurang optimal. Obligasi secara jangka panjang belum bagus sekarang. Makanya kami inisiatif right issue,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/7).

Baca Juga

Menurutnya right issue yang dilakukan perusahaan sebesar 30 persen, dengan target pengumpulan dana mencapai Rp 2 triliun. Adapun dana yang terhimpun dari aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk ekspansi kredit perusahaan khususnya segmen ritel dan suntikan dana ke entitas anak usaha seperti PT Bank Syariah Bukopin dan Bukopin Finance.

“Kami berencana untuk RUPS dulu pada awal kuartal IV tahun ini. Paling cepat memang bisa dilaksanakan pada semester dua tahun ini atau semester satu tahun depan, karena keputusan RUPS juga berlaku setahun,” jelasnya.

Pasca right issue nanti, lanjut Eko, diharapkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Bukopin dapat meningkat pada kisaran 15 persen hingga 16 persen. "Saat ini posisi CAR ada pada posisi 13,5 persen,” ucapnya.

Selain right issue, Bank Bukopin juga akan menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) dengan target perolehan dana sekitar Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Saat ini, KIK EBA yang akan diterbitkan sudah memperoleh peringkat instrumen triple A.

"Saat ini sedang finalisasi pricing final dari kita mau berapa. Satu bulan hingga dua bulan ke depan realisasinya," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement