EKBIS.CO, BADUNG -- Maskapai asal Turki, Turkish Airlines, resmi menghadirkan rute penerbangan langsung Istanbul-Denpasar pada Rabu (17/7). Member of the Board of Directors of Turkish Airlines Orhan Birdal berharap, pembukaan rute ini diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas bagi wisatawan yang ingin eksplorasi dunia melalui Istanbul sebagai hub atau penghubung. Khususnya, pelancong yang mencintai budaya dan keindahan alam Pulau Dewata.
Birdal menyebutkan, Bali merupakan destinasi ke-312 bagi Turkish Airlines. Untuk penerbangan ini, maskapai menghadirkan tipe pesawat terbarunya, Boeing 787-9 atau kerap disebut sebagai Dreamliner. Salah satu keunggulannya adalah fasilitas pada kelas bisnis yang memungkinkan kursi penumpang ‘disulap’ menjadi tempat tidur nyaman.
"Ini akan memberikan keleluasaan dan kenyamanan untuk penerbangan jarak jauh," tuturnya saat konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Kamis (18/7).
Birdal menjelaskan, baik pihak maskapai ataupun Indonesia akan mendapatkan dampak positif dari pembukaan rute Istanbul-Denpasar. Sebagai hub berbagai negara di Eropa dan Amerika, Istanbul kerap dimanfaatkan wisatawan mancanegara (wisman) untuk tempat transit. Kondisi ini dapat membantu pemerintah Indonesia dalam menarik wisman dengan jumlah yang lebih banyak.
Di sisi lain, Bali kini masih dikenal sebagai salah satu pulau dan destinasi wisata terbaik di dunia. Birdal menjelaskan, Bali selalu konsisten menjadi tempat favorit wisatawan dengan kemegahan alam dan keindahan budayanya yang beragam serta unik. Kelebihan ini mampu mendukung Turkish Airlines dalam mencapai visi misinya sebagai maskapai yang memberikan kemudahan penumpang untuk eksplorasi dunia.
Selain itu, penerbangan langsung Istanbul-Denpasar diyakini dapat membantu Turkish Airlines untuk menjangkau penumpang lebih banyak dan luas. Pada 2018, Birdal menuturkan, maskapai tercatat telah menerbangkan 75 juta penumpang.
"Tahun ini targetnya lebih banyak lagi," katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya mengatakan, kerjasama ini memiliki potensi besar bagi Indonesia. Sebab, Turkish Airlines telah menjangkau 124 negara dengan 115 di antaranya adalah Eropa. Harga yang ditawarkan pun terbilang kompetitif. Untuk rute baru ini, maskapai mengenakan biaya dari 748 dolar AS atau sekitar 10,3 juta, termasuk taxes dan fees.
Nia memprediksi, penerbangan langsung Istanbul-Denpasar mampu membantu meningkatkan jumlah wisman, khususnya dari Eropa. Pada tahun lalu, jumlahnya mencapai 2,1 juta atau melebihi 100 ribu dari target awal pemerintah, yakni 2 juta wisman. Tahun ini, pemerintah menargetkan 2,5 juta wisman Eropa yang diyakini Nia dapat kembali terlampaui.
Nia memastikan, jangkauan yang luas dari Turkish Airlines akan membantu pemerintah mencapai target 20 juta wisman hingga akhir tahun ini. Pemerintah pun berkomitmen untuk melakukan kemitraan dalam promosi, termasuk dengan memberikan tempat bagi Turkish Airlines dalam sejumlah pameran.
"Promosi ini memungkinkan para buyer tahu, ketika ingin ke Indonesia, mereka bisa pakai Turkish Airlines," ujarnya.
Sebaliknya, Turkish Airlines juga berkomitmen membantu mempromosikan Indonesia. Sebelumya, Nia menceritakan, flyer besar dengan gambar Tanah Lot sudah terpampang sebagai salah satu media promosi Turkish Airlines. Fasilitas ini menjadi keberuntungan bagi Indonesia karena dapat memasarkan destinasi wisata tanpa perlu membayar.
Untuk melayani rute Istanbul-Denpasar, Turkish Airlines menjadwalkan penerbangan tiga hari setiap pekan, yakni Rabu, Jumat dan Ahad, baik dari Istanbul maupun Bali. Jadwal ini diperkirakan akan berlangsung hingga 7 Agustus. Untuk waktu berikutnya, intensitas penerbangan akan ditingkatkan menjadi setiap hari dengan jam yang sama.
Waktu keberangkatan penerbangan dengan rute Istanbul-Bali adalah pada pukul 1.30 waktu setempat, dan tiba di Bali pada pukul 19.30 WITA. Setelah mendarat di Bali, pesawat yang sama akan kembali melanjutkan ke Istanbul pada pukul 21.00 WITA dengan nomor penerbangan TK-67. Penerbangan dijadwalkan mendarat di Istanbul pada pukul 05.25 waktu setempat di hari berikutnya.