Kamis 18 Jul 2019 12:18 WIB

Penerbangan Istanbul-Denpasar Bantu Capai Target Wisman

Penerbangan Istanbul-Denpasar dengan Turkish Airlines dilakukan tiga kali sepekan.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Nia Niscaya dalam konferensi pers penerbangan langsung Istanbul-Denpasar oleh Turkish Airlines di Nusa Dua, Bali, Kamis (18/7).
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Nia Niscaya dalam konferensi pers penerbangan langsung Istanbul-Denpasar oleh Turkish Airlines di Nusa Dua, Bali, Kamis (18/7).

EKBIS.CO,  BADUNG -- Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Nia Niscaya berharap, target pemerintah untuk mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) hingga akhir 2019 dapat tercapai melalui pembukaan penerbangan langsung dari luar negeri ke Indonesia. Termasuk melalui peresmian rute Istanbul-Denpasar oleh maskapai asal Turki, Turkish Airlines. 

Nia mengatakan, penerbangan langsung menjadi upaya prioritas dalam mencapai target tersebut. Sebab, aksesibilitas merupakan salah satu poin yang krusial, terutama melalui jalur udara. Menurut data dari Kemenpar, sebanyak 75 wisman yang datang ke Indonesia masuk dari pintu udara. 

Baca Juga

"Dengan 40 persen dari nasional berasal dari pintu Bali (Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai)," ujarnya saat konferensi pers di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (18/7). 

Nia menilai, keberadaan rute langsung Istanbul-Denpasar akan banyak membantu untuk mencapai target. Sebab, Turkish Airlines dikenal sebagai maskapai penerbangan dengan jangkauan terluas. Hal ini semakin positif mengingat Bali masih dikenal sebagai salah satu destinasi utama wisman saat melancong ke Indonesia. Hanya saja, ia belum dapat memprediksi seberapa besar kontribusi rute baru ini terhadap industri pariwisata nasional. 

Tidak hanya dari jumlah wisman, Nia menambahkan, rute penerbangan langsung Istanbul-Denpasar juga memungkinkan arus devisa yang masuk ke Indonesia lebih kencang. Sebab, berdasarkan penerbangan perdananya pada Rabu (17/7), penumpang rute Istanbul-Denpasar banyak diisi wisman dari Eropa Timur dan Nordik atau wilayah Eropa Timur serta Atlantik. 

photo
Turkish Airlines

"Negara tersebut diketahui memiliki revenue yang besar," ucapnya. 

Dengan kondisi tersebut, Nia mengatakan, nominal yang dikeluarkan saat melancong di Indonesia akan besar. Durasi wisman saat berwisata pun dapat lebih lama. Artinya, potensi devisa yang didatangkan pun akan besar, sehingga berdampak positif terhadap penerimaan negara. 

Di sisi lain, rute penerbangan langsung Istanbul-Denpasar akan membantu memperkuat citra Bali sebagai pulau terbaik di dunia. Masyarakat dunia dapat lebih mudah menjangkau Indonesia, mengingat Istanbul merupakan hub (penghubung) berbagai negara di Eropa dan Amerika.

"Jarak bukan lagi menjadi masalah," kata Nia. 

Saat ini, penerbangan langsung Istanbul-Denpasar baru dilakukan tiga kali dalam satu pekan, yakni Rabu, Sabtu dan Ahad. Jadwal ini diperkirakan akan berlangsung hingga 7 Agustus. Untuk waktu berikutnya, intensitas penerbangan akan ditingkatkan menjadi setiap hari dengan jam yang sama. 

Waktu keberangkatan penerbangan dengan rute Istanbul-Bali adalah pada pukul 1.30 waktu setempat, dan tiba di Bali pada pukul 19.30 WITA. Setelah mendarat di Bali, pesawat yang sama akan kembali melanjutkan ke Istanbul pada pukul 21.00 WITA dengan nomor penerbangan TK-67. Penerbangan dijadwalkan mendarat di Istanbul pada pukul 05.25 waktu setempat di hari berikutnya.

Dalam penerbangan Istanbul-Denpasar, Turkish Airlines menggunakan Boeing 787 Dreamliners yang baru didatangkan pada awal tahun. Menggunakan nomor Flight TK 066 dan TK067, Turkish Airlines mampu mengangkut 250 penumpang.

Untuk rute ini, Turkish Airlines melakukan inovasi kreatif dalam menayangkan safety video. Mereka bekerja sama dengan lego movie dalam membuat video mengenai keamanan dan prosedur keselamatan selama di pesawat. Lego Batman maupun Lego Jurassic World hadir selama penayangan video ini. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement