Kamis 01 Aug 2019 17:39 WIB

Rupiah Melemah Pasca Bank Sentral AS Turunkan Suku Bunga

Rupiah bergerak melemah ke posisi Rp 14.116 per dolar AS

Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Rupiah Melemah
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Rupiah Melemah

EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (1/8) sore pasca bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga acuannya. Rupiah melemah 94 poin atau 0,67 persen menjadi Rp 14.116 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.022 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, kendati menurunkan suku bunga 25 basis poin menjadi 2-2,5 persen namun The Fed memberi sinyal tidak akan agresif.

Baca Juga

"Bisa jadi ini adalah penurunan yang terakhir sebelum ada kebijakan serupa yang tidak terjadi dalam waktu dekat," ujar Ibrahim di Jakarta, Kamis (1/8).

Dari eksternal lainnya, sentimen negatif bagi nilai tukar yaitu meningkatnya risiko keluarnya Ingggris tanpa kesepakatan atau no deal Brexit.

Sedangkan sentimen dari domestik, yaitu inflasi Juli 2019 yang tercatat 0,31 persen, lebih tinggi dari ekspektasi 0,25 persen. Sehingga, inflasi tahun kalender (Januari-Juli) sebesar 2,36 persen.

Meski lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi Juni 2019, laju inflasi Juli 2019 masih dalam batas terkendali. Oleh karena itu, Badan Pusat Statistik (BPS) yakin inflasi akan tetap terkendali dalam sasaran tahun ini 2,5-4,5 persen.

"Oleh karena itu, ruang bagi Bank Indonesia untuk kembali menurunkan suku bunga acuan masih terbuka. Gubernur Perry Warjiyo beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa penurunan BI 7 Day Reverse Repo Rate bulan ini kemungkinan bukan yang pertama," kata Ibrahim.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp 14.068 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.068 per dolar AS hingga Rp 14.125 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 14.098 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.026 per dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement