EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pegadaian (Persero) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,53 triliun untuk periode semester I 2019. Pencapaian itu mengalami peningkatan 11,7 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,37 triliun.
Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto, mengatakan, peningkatan laba diikuti juga dengan peningkatan aset perusahaan. Aset tercatat naik 6,25 persen dari Rp 52,79 triliun menjadi Rp 56,09 triliun.
Adanya peningkatan laba dan aset membuat perseroan masih tetap agresif dalam melakukan ekspansi bisnis industri gadai. "Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui program digitalisasi yang terus dikembangkan," kata Kuswiyoto di Kementerian BUMN, Kamis (1/8).
Ia mengatakan, perseroan masih terus melakukan pengembangan apliksi Pegadaian Digital sebagai sarana transaksi produk pegadaian yang mudah dan cepat. Lewat aplikasi itu, kata dia, pengguna dapat memanfaatkannya tanpa harus menghabiskan waktu untuk datang ke outlet Pegadaian.
"Kami juga terus bersinergi dengan perusahaan BUMN maupun non BUMN untuk meningkatkan efisiensi dalam pemasaran produk," kata dia menambahkan.
Kuswiyoto mengakui perseroan makin agresif dalam melakukan kerja sama dengan berbagai perusahaan. Langkah itu menjadi cara untuk mengejar target-target Pegadaian. Seperti misalnya, meningkatkan inklusi keuangan masyarakat, membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan produktivitas karyawan serta efisiensi biaya sehingga lebih kompetitif.
Sejauh ini, ia menerangkan Pegadaian telah memiliki 12,1 juta nasabah serta 14 juta rekening. Adapun nilai outstanding loan mencapai Rp 43,6 juta. Rata-rata outstanding loan per nasabah sekitar Rp 3,6 juta sedangkan oustanding loan per rekening Rp 3,1 juta.
"Jumlah nasabah dan rekening kita besar sekali. Pegadaian tidak kalah kalau dibandingkan dengan perbankan. Ini juga karena bisnis pegadaian dekat dengan masyarakat menengah ke bawah," ujar dia.
Salah satu bisnis yang saat ini terus mengalami perkembangan yakni tabungan emas. Selain itu, terdapat layanan gadai premiere, gadai on demand, gadai efek, g-cash, serta produk syariah berupa Arrum Haji dan Rahn Tasjily. Dalam waktu dekat, pihaknya bakal menerbitkan layann Gold Card dan Arrum Umroh sebagai bentuk diversifikasi layanan dengan memanfaatkan digitalisasi.