EKBIS.CO, PURWAKARTA -- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta, kebanjiran pendaftaran warga yang ingin mengikuti program transmigrasi. Pada tahun ini, tercatat ada 66 kepala keluarga (KK) yang mendaftar. Akan tetapi, tingginya animo masyarakat untuk ikut program tersebut tak berbanding lurus dengan kuota yang ditentukan oleh pemerintah pusat.
Kabid Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta, Tuti Gantini, mengatakan, kuota transmigrasinya sedikit. Tahun ini saja, hanya empat kepala keluarga yang bisa mengikuti program transmigrasi. Padahal, yang mendaftar mencapai 46 KK.
"Kuota peserta transmigrasi ini, dikirim dari pusat dan yang menentukannya provinsi. Jadi, kita didaerah tinggal menyesuaikan," ujarnya, kepada Republika.co.id, Kamis (1/8).
Menurut Tuti, kuota transmigrasi Jabar mencapai 44 KK. Namun, untuk Purwakarta mendapatkan empat KK. Jadi, dari 46 KK yang mendaftar ini, hanya empat KK saja yang bisa pergi transmigrasi. Selebihnya, 42 KK lagi tidak lolos seleksi.
"Empat KK ini, nantinya akan kita kirim ke Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara," ujarnya.
Tuti menjelaskan, dalam program ini pemerintah pusat telah menyiapkan lahan yang akan dikelola oleh warga yang terpilih, seluas 2,5 hektare. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan biaya hidup selama setahun untuk warga tersebut.
Sedangkan, Disnakertrans didaerah, hanya menyiapkan anggaran pelatihan dan biaya transportasi untuk warga tersebut. Selebihnya, sudah disiapkan oleh pusat.
Dia berharap, untuk Purwakarta ada penambahan kuota. Minimalnya, 10 sampai 15 KK yang bisa diberangkatkan untuk program transmigrasi ini. Mengingat, hingga saat ini peminatnya cukup banyak. Jadi, pihaknya berharap dari pemerintah pusat ada penambahan kuota untuk Purwakarta.