EKBIS.CO, JAKARTA -- Bagus dan Bagas tampak malu-malu terbang di dalam sangkarnya. Sangkar terbuka, setelah tirai kandang "raksasa' di tengah laut, ditarik bersama oleh Pjs General Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III, Dwi Muhammad Abdu, Perwakilan dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta Diki, serta Pemilik Pulau Kotok Kiki. Dua Elang Bondol ini perlu waktu sejenak, sebelum dilepasliarkan keluar ke alam bebasnya.
Bagus, Elang Bondol betina ini sudah sejak 2015 ada di penangkaran Elang di Pulau Kotok. Saat itu, Bagus ditemukan dalam kondisi tidak sehat. Kulit kakinya terkena bubble foot, atau pembengkakan kaki. Kemampuan terbangnya pun menurun.
Ditemukan di Jawa Tengah, Bagus dibawa ke Pusat Konservasi Elang Bondol di Pulau Kotok, Kepulauan Seribu, untuk mendapat perawatan kesehatan dan rehabilitasi. Setelah dinilai sehat dan mampu bertahan hidup, Bagus dilepasliarkan bersama Bagas, Elang Bondol jantan.
Pulau Kotok merupakan salah satu pulau di gugusan Kepulauan Seribu, yang berada di paling utara dari Jakarta. Pulau ini menjadi satu-satunya tempat konservasi Elang Bondol dan Elang Laut di Indonesia, untuk menjaga habitat Elang Bondol yang nyaris punah.
Bagus dan Bagas, elang bondol yang dilepasliarkan Pertamina.
"Tiap tahun populasi Elang Bondol menurun karena banyak yang mengeksploitasi Elang, karena Elang memiliki kepintaran yang tinggi dan mudah dilatih," jelas Ketua Jakarta Aid Animal Network (JAAN) Benvika dalam kegiatan Pertamina Sahabat Semata di Pulau Kotok, Kepulauan Seribu, Jakarta, Ahad (18/8).
Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami mengatakan, melihat populasi Elang Bondol yang kian sedikit, sejak 2017 Pertamina MOR III turut mendukung program pelestarian Elang Bondol di Pulau Kotok tersebut, dengan menggandeng JAAN dan BKSDA DKI Jakarta.
"Karena wilayah operasi Pertamina MOR III salah satunya adalah di Provinsi DKI Jakarta, kami merasa peduli untuk menjaga keberadaan Elang Bondol yang juga merupakan satwa maskot Provinsi DKI Jakarta ini," ujar Dewi.
Dewi menjelaskan dukungan Pertamina pada 2019 diwujudkan melalui pengadaan alat geotagging yakni alat untuk melihat posisi Elang Bondol setelah dilepasliarkan. Selain itu, bantuan perawatan konservasi kandang sanctuary serta mesin kapal untuk mendukung mobilitas tim JAAN ke Pulau Kotok.
Untuk mendukung pengenalan satwa langka ini, Pertamina dan JAAN hari ini juga menggelar program Sahabat Semata, yakni mengajak 60 anak SMA dan Universitas yang terpilih menjadi Duta Elang Bondol untuk datang dan melihat langsung habitat Elang di Pulau Kotok.
"Duta Elang Bondol merupakan pelajar dari 10 SMA dan 5 Universitas di DKI Jakarta, nantinya akan menjadi motor penggerak pengenalan Satwa Maskot Jakarta kepada teman-teman maupun komunitas milenial," kata Dewi.