EKBIS.CO, JAKARTA -- Progres pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek baru mencapai 64 persen sejak pertama kali dikeluarkannya perpres penugasan pada 2015 lalu. Pembebasan lahan disebut menjadi kendala utama lambatnya penyelesaian proyek ini.
"Rencana pembebasan 11 hektar, sekarang progres baru 70 persen," ujar Direktur SDM Adhi Karya Agus Karianto dalam konferensi pers Public Expose 2019, Rabu (21/8).
Agus berharap pembebasan lahan dapat diselesaikan pada akhir September mendatang. Menurutnya, proyek pembangunan LRT saat ini sudah masuk tahap pengerjaan struktur pondasi dan pusat kendali operasi (OCC).
Agus menjelaskan, proyek LRT ini terdiri dari tiga rute dengan masing-masing progres, Cawang-Cibubur 84 persen, Cawang-Kunigan-Dukuh Atas 53.87 persen, dan Cawang-Bekasi Timur 58 persen. Agus berharap akhir bulan ini perseroan bisa mendatangkan kereta LRT dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA.
"Kita akan running test menggunakan jalur yang sudah ada di lintas layanan 1 dari Cibubur sampai Ciracas," kata Agus. Agus berharap sebanyak empat kereta INKA bisa didatangkan secara bertahap hingga akhir tahun ini.
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan perseroan juga berencana mendesain jalur LRT rute Cibubur-Bogor. Desain jalur ini rencananya akan dibuat setelah perseroan melakukan running test.
Hingga Juli 2019, ADHI mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp6,1 triliun. Perolehan kontrak tersebut tumbuh 13 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai Rp 5,4 triliun.