Warta Ekonomi.co.id, Jakarta --- Pemerintah menargetkan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Perusahaan platform aplikasi, Ralali.com memandang, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia masih rendah, sedangkan dunia kini menghadapi era disrupsi 4.0 yang mempersyaratkan SDM unggul.
Di sisi lain, permasalahan yang dialami oleh pelaku bisnis bukan saja dari sisi ketenagakerjaan, termasuk kesulitan memasarkan produk sampai dengan permodalan bisnis.
Founder dan CEO Ralali.com, Joseph Aditya mengatakan, pihaknya memberikan kemudahan bagi para pelaku bisnis khususnya UMKM. Sebagai online B2B marketplace pertama, pihaknya melihat adanya kesempatan berkontribusi menghadirkan inovasi teknologi guna mendukung ekonomi digital.
“Pada akhir 2018 lalu, Ralali.com melahirkan on-demand platform bernama BIG Agent. BIG Agent sudah berpikir lebih jauh, untuk membantu bisnis menjadi lebih mudah dengan memberdayakan dan menghubungkan SDM Indonesia melalui platform,” kata dia di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Joseph menyatakan, saat ini telah ada 300 ribu agent yang tersebar di 25 provinsi se-Indonesia, dengan dominasi di JaBoDeTaBek, Bandung, Surabaya, Malang, Semarang, Padang dan Palembang.
Dia mengaku, bisnis utamanya yaitu UMKM seringkali mengalami tantangan dalam mengembangkan bisnisnya. Keterbatasan biaya, keterbatasan waktu, keterbatasan relasi, belum lagi biaya upah SDM yang tidak sebanding dengan kualitas performa kerja.
“Dengan adanya BIG Agent, pelaku bisnis bisa memangkas jarak dan waktu, menyebarluaskan bisnis dan produknya kepada sasaran yang tepat dan membayar sesuai dengan performa. Kehadiran BIG Agent ini membedakan kami dengan e-commerce lainnya, kami mendefinisikan cara baru melakukan bisnis,” terang dia.
Keberadaan agent, bilang dia, menjadi inovasi yang berdampak pada ekonomi digital Indonesia karena seluruh masyarakat bisa memiliki hak dan peluang yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonominya tanpa syarat yang sulit, hanya dengan menjalankan pekerjaan sesuai preferensi yang ada di platform BIG Agent.
“Platform yang dekat dengan seluruh lapisan masyarakat ini menghubungkan pelaku bisnis dan pasarnya,” ungkap dia.
Pada kesempatan yang sama, Chief Technology Officer Ralali.com Irwan Suryadi mengungkapkan, ada tiga layanan pekerjaan yang diberikan BIG Agent bagi pelaku bisnis, yakni survei pasar (14,29 persen), promosi (74,52 persen) dan akuisisi (4,25 persen).
“Data-data yang dikumpulkan oleh Sobat Agent akan menjadi salah satu mesin utama BIG Data yang digarap oleh Ralali.com untuk mengenali konsumen lebih baik (Know Your Customer) dan memetakan pola transaksi pembeli (Buyer Profile),” jelas dia.
Sementara Chief Operating Officer Ralali.com Alexander Lukman menambahkan, pengolahan data tersebut menjadi rujukan tepat sasaran bagi kami untuk memahami berbagai kebutuhan dalam satu ekosistem digital.
“Lebih dari itu, kami juga terus memberikan kemudahan bagi pelaku bisnis dengan akses fintech dimana BIG Agent telah menghubungkan lebih dari 1500 pelaku usaha dengan partners fintech Ralali.com dengan total nilai pendanaan mencapai Rp 18 miliar,” pungkas dia.
Sebagai informasi, Fintech Ralali.com mencakup empat produk di dalamnya yaitu payment, financing, insurance dan investment, yang kesemuanya ditujukan dapat mendorong kesuksesan ekosistem digitalnya. Melengkapi ekosistem Ralali.com, selain fintech juga dilakukan pengembangan lanjutan untuk digital goods dalam mendukung kebutuhan usaha operasional sehari-hari, mencakup pembelian pulsa, paket data, PLN, PDAM, BPJS dan uang elektronik.
Kehadiran BIG Agent dan pengembangan ekosistem digital (fintech dan digital goods) adalah dua dari banyak transformasi digital yang telah dilakukan Ralali.com yang hadir sebagai super app , guna memberikan kemudahan bertransaksi dan berbisnis tanpa batas, didukung oleh tenaga kerja berkualitas dan inovasi teknologi terkini.