Selasa 10 Sep 2019 14:12 WIB

Antara Penyesalan dan Kekayaan Miliarder Dunia

Di balik kekayaan para miliarder dunia ada penyesalan dalam hidup yang mereka miliki.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Antara Penyesalan dan Kekayaan Miliarder Dunia. (FOTO: Unsplash/Tim Gouw)
Antara Penyesalan dan Kekayaan Miliarder Dunia. (FOTO: Unsplash/Tim Gouw)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Di balik kekayaan para miliarder dunia ada penyesalan dalam hidup yang mereka miliki. Beberapa penyesalan miliarder itu tertuang dalam buku karya Rafael Bazdiag, The Billion Dollar Secret.

Melansir dari CNBC (9/9/2019), Bazdiag melakukan investigasi terhadap 21 miliarder selama enam tahun lamanya. Dari sana, ia berhasil mempelajari prinsip-prinsip pun penyesalan yang ada dalam hidup mereka.

Dari sekian banyak penyesalan para miliarder, berikut 5 penyesalan yang paling umum mereka miliki:

1. Mengabaikan peluang

Salah satu miliarder yang memiliki penyesalan mengabaikan peluang adalah Tim Draper. Ia bercerita pernah tidak mengambil peluang hebat, yakni sempat tertarik berinvestasi Facebook, namun tidak melakukannya.

Baca Juga: Berkat Tangan Dingin Warren Buffett, 5 Orang Ini Berhasil Jadi Miliarder

Kini, Facebook memiliki profit yang amat besar dan Mark Zuckerberg juga menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

"Ketika kamu melihat sebuah peluang besar, janganlah ragu-ragu," ujar Draper.

2. Jangan hidup di masa lalu

Selanjutnya, miliarder pernah terjebak di masa lalu. Ia terlalu banyak berpikir tentang masa depan. Penyesalan itu dirasakan oleh miliarder Chip Wilson.

"Saya dulu selalu berpikir, 'Apa yang akan kulakukan di masa depan?' Saya menyadari bahwa saya menghabiskan 40 tahun dalam hidup saya tanpa mengucapkan, 'Oh, bukankah hidup saat ini luar biasa?'" ujar Wilson.

Namun, saat ini Wilson pun akhirnya sadar untuk lebih mengapresiasi kehidupan yang ia miliki saat ini.

3. Tidak memulai lebih awal

Meski sudah sukses, banyak miliarder menyesal karena tidak mengejar cita-cita mereka lebih awal. Peter Hargreaves, pendiri layanan keuangan terbesar di Inggris Raya, berkata ia ingin mulai merintis bisnis di usia yang lebih muda.

Baca Juga: Miliarder Ini Ajak Pebisnis Bantu Para Pengungsi di Dunia

Selain Hargreaves, miliarder Naveen juga menyesal karena tidak mendirikan bisnis lebih awal. Pasalnya, ia baru terjun ke dalam dunia bisnis ketika berusia hampir 40 tahun.

4. Lebih berani

"Saya akan menjadi lebih berani. Saya akan mengambil lebih banyak risiko," ujar salah satu miliarder asal Australia, Jack Cowin, apabila dirinya bisa kembali ke usia muda.

Mengabil risiko pun bukan berarti sama dengan ceroboh. Cowin yang berasal dari industri makanan ini menyebut segalanya harus mengikuti prosedur yang baik agar tindakan tak membawa kerugian.

5. Takut perubahan

"Setiap hari kamu harus berubah. Jika kamu tidak berubah, kamu mati," ujar miliarder Frank Hasenfratz, pendiri manufaktur kendaraan Linamar yang berbasis di Kanada.

Prinsip itu ia ambil ketika melihat banyaknya pabrik manufaktur di negaranya pada tahun 1964, yakni 100 pabrik. Kini hampir semuanya sudah tidak ada. Ia menyebut hal itu mendorongnya agar terus berinovasi.

"Saya berbisnis sudah 60 tahun. dan jika kamu tidak sedikit waspada, jika kamu tidak berpikir, 'Saya harus lebih baik besok, saya harus punya produk berbeda atau membuat produk yang lebih bagus' - jika kamu tidak seperti itu, maka kamu tidak akan bertahan lama," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement