EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemangku kepentingan sektor properti dan konstruksi mencari solusi dengan memanfaatkan teknologi menyusul perlambatan ekonomi beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah menggunakan teknologi sebagai basis pemasaran atau digital marketing.
Adapun target pemasaran saat ini menyasar para konsumen yang didominasi oleh milenial. "Seminar Properti Developer Konstruksi Trisakti (PDKT) bertajuk "Bisnis Properti Era Milenial" akan mengangkat potensi-potensi pebisnis properti dan konstruksi di Tanah Air serta memberikan manfaat. Selain itu, kegiatan ini juga membicarakan peluang bisnis sekaligus penjualan menggunakan digital marketing di era milenial saat ini," ujar Ketua Umum Perhimpunan Alumni Arsitektur Trisakti (Pilars) 93, Robby Budiansyah di sela acara seminar, Sabtu (14/9).
Robby mengakui, kemunculan platform penjualan properti melalui aplikasi yang semakin menjamur menjadi tantangan tersendiri bagi para pebisnis. Lebih jauh Robby mengatakan, para pengusaha properti dan konstruksi harus beradaptasi dengan perkembangan zaman secara optimal, sehingga pada akhirnya bisa menunjang bisnis yang dijalankan.
"Majunya teknologi informasi harus dipandang sebagai sebuah perkembangan yang menguntungkan dunia usaha properti. Untuk itulah pemanfaatannya perlu dilakukan secara baik oleh para pebisnis properti dan konstruksi," imbuhnya.
Sementara itu Project Director PT PP Properti Tbk, Raja ML Tobing mengatakan, pihaknya menyambut baik kemunculan platform berbasis aplikasi di kancah usaha properti dan konstruksi. Hal ini terkait dengan kemajuan teknologi digital di era milenial saat ini.
Saat ini penjualan tak lagi secara tradisional, melainkan sudah secara modern melalui sistem online melalui internet menunjang kinerja dunia usaha. "Adanya aplikasi digital di bisnis ini adalah terobosan yang sangat menguntungkan dan sudah menarik perhatian para pemain properti, Pergeseran penjualan tradisional ke modern ternyata sangat efektif serta efisien," ujar Raja.
Para pengembang dan developer pun sudah memanfaatkan akun-akun media sosial serta membuat aplikasi untuk mengisi peluang digital marketing yang kian berkembang. Kendati demikian, properti adalah produk yang proses pembeliannya tidak bisa dilakukan 100 persen online.
Pasalnya, karakteristik produk yang berbeda sehingga konsumen wajib mengunjungi dan mengetahui produk secara fisik. "Yang menarik adalah pemanfaatan aplikasi digital dalam bisnis properti apakah bisa merespon persaingan dengan baik atau tidak, terutama jaringan para agen properti yang ada," kata Raja.