EKBIS.CO, JAKARTA -- Harga acuan batu bara bulan September kembali turun. Hal ini berpotensi akan mempengaruhi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor pertambangan mineral dan batu bara.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Bambang Gatot Ariyono menjelaskan saat ini harga acuan batu bara tercatat sebesar 64 dolar AS per ton. Ia juga tak mengetahui secara pasti alasan mengapa harga batu bara terus merosot sejak tahun lalu dan hanya terdongkrak pada Agustus kemarin.
"Ya saya juga gak tau kenapa turun terus. Maunya sih naik. Harga dunianya juga turun," ujar Bambang di Kementerian ESDM, Senin (7/10).
Bambang menjelaskan dengan merosotnya harga acuan batu bara, pasti akan berpengaruh pada PNBP. "Iya pasti pengaruh ke PNBP, turun," tambah Bambang.
Namun ia berharap meski terpengaruh pergerakan harga, hingga akhir tahun nanti target PBNP tetap bisa terpenuhi. "Moga moga sampai, masih ada tiga bulan lagi," ujar Bambang.
Tak hanya akan berpengaruh pada PNBP, Bambang malah memprediksi merosotnya harga batu bara ini membuat perusahaan tambang yang kecil kecil dan berada di daerah terancam kolaps. "Produksi, ini juga susah ditebak ini, akrena harga turun, biasanya yang kecil-kecil pada kolaps, nggak produksi," ujar Bambang.
Maka, kata Bambang capaian PNBP bisa dikatrol harapannya dari perusahaan tambang batu bara yang besar besar. "Masalahnya yang kecil kecil ini gak tau bisa mencapai apa enggak. Yang besar aja harapannya," ujar Bambang.
Direktur Penerimaan Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Minieral (ESDM) Johnson Pakpahan mengungkapkan, hingga 30 September 2019, realisasi PNBP minerba baru mencapai Rp 29,74 triliun. Jumlah itu setara dengan 68,76 persen dari target PNBP tahun 2019 sebesar Rp 43,26 triliun.
Padahal jika dibandingkan tahun lalu, realisasi PNBP minerba per 13 September 2018 saja sudah menyentuh Rp 33,55 triliun atau mencapai 104,5 persen dari target tahunan kala itu dipatok Rp 32,1 triliun. Hingga penghujung tahun 2018, realisasi PNBP minerba mencapai Rp 50 triliun atau 156 persen dari target.
"Tentu penurunan (harga batubara) ini menurunkan PNBP. Tahun lalu, September target sudah tercapai. Sedangkan harga terus naik, jadi capaiannya makin bagus," kata Johnson.