EKBIS.CO, TANGERANG - - Keberadaan pengguna commuter line atau KRL yang semakin meningkat saat ini, masih menjadi peluang emas bagi para pengembang properti dalam terus mengembangkan hunian yang terkoneksi dengan multimoda transportasi.
Menurut data Kereta Commuter Indonesia hingga Juni 2018, rata-rata jumlah pengguna KRL perhari mencapai lebih dari 1 juta pengguna pada hari kerja. Prospek bisnis inilah yang mendasari PT Adhi Commuter Properti bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam meluncurkan hunian modern yaitu ‘Cisauk Point’ dengan tagline yang dibawa yaitu A Step to Balance.
Untuk menandakan bukti komitmennya tersebut, PT Adhi Commuter Properti menggelar kegiatan ground breaking. Ground breaking ini dihadiri oleh Indra Syahruzza Nasution, Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti, Hironimus Hilapok, Komisaris Independen PT Adhi Karya (Perseo) Tbk. serta Suharjono, Corporate Deputy Director of Assets Development PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan bertempat di Marketing Gallery ‘Cisauk Point’, Cisauk-Tangerang.
PT Adhi Commuter Properti menggelar kegiatan ground breaking. (Foto: Istimewa)
Dalam sambutannya Indra Syahruzza menyampaikan, langkah PT Adhi Commuter Properti untuk mengembangkan proyek ‘Cisauk Point’ merupakan bagian untuk menjaga kredibilitas perusahaan sebagai pengembang yang terpercaya dengan tetap mengutamakan kualitas di semua aspek pengerjaan.
“Ground breaking tower dua ini menjadi penanda keseriusan kami untuk mengembangkan hunian terjangkau namun berkualitas, di kawasan eksklusif dengan kemudahan sistem transportasi dari dan menuju Kawasan. Proyek ini sendiri rencananya akan rampung di tahun 2025, dengan progress tower I (SAPPHIRE) sudah 100 persen pondasi, " tutur Indra dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (19/10).
Indra menambahkan , Cisauk Point didukung oleh kemudahan akses transportasi menuju pusat kota Jakarta karena lokasinya yang berada di stasiun Commuter Line Cisauk, juga selangkah dari BSD City yang memiliki segala kelengkapan fasilitas. Sehingga menjadikan kawasan ini terjamin nilai investasinya dan bisa menjadi pilihan pertama pencari hunian di Jabodetabek.
“Hal tersebut terlihat dari antusias customer, sampai dengan saat ini penjualan tower I (SAPPHIRE) sudah mencapai 80 persen dan hanya menyisakan beberapa stock unit saja. Karena itu untuk menjawab animo konsumen yang tinggi kami akan mempercepat pembangunan dan segera membuka penjualan untuk tower II (EMERALD)," ujar Indra.
Pada kesempatan yang sama Suharjono mengatakan, pihaknya sangat senang dapat bekerja sama dengan PT Adhi Commuter Properti ini. Kata dia, kawasan Cisauk Point ini telah terintegrasi langsung dengan stasiun KRL Cisauk dan pasar intermoda BSD, kemudahan akses menuju sarana dan prasarana transportasi umum memang menjadi keunggulan dari Cisauk Point.
"Kehadiran ‘Cisauk Point’ ini kami harapkan dapat memenuhi permintaan masyarakat akan hunian berkualitas namun terjangkau yang memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas hidup penghuninya," ucapnya.
Sebagai informasi lebih lanjut, ‘Cisauk Point’ merupakan produk kolaborasi antara PT Adhi Commuter Properti yang merupakan subsidiary dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Dibangun di tanah seluas 16.500 m2, Cisauk Point terbagi atas hunian apartemen dan komersial area. Untuk hunian apartemen, ada 6 tower, dengan total jumlah unitnya diseluruh tower tersebut mencapai hampir 3.000 unit.
Didukung dengan lokasi yang sangat strategis dengan berbagai fasilitas bertaraf International seperti AEON Mall, Indonesia Convention Center (ICE), Eka Hospital, Universitas Atmajaya hingga Digital Hub terletak di BSD City yang mudah dijangkau. Lokasi premium dan kemudahan moda transportasi dengan 0 KM dari stasiun, menjadikan ‘Cisauk Point’ sebagai pilihan investasi properti yang cerdas bagi masyarakat modern Ibukota.
Konsep Work Life Balance yang ditawarkan ‘Cisauk Point’ merupakan hunian masa depan yang menyeimbangkan hidup penghuninya, 8 jam bekerja, 8 jam beristirahat dan 8 jam berekreasi dapat terpenuhi di ‘Cisauk Point’. Sebagai nadi konsep Transit Oriented Development (TOD) dalam menciptakan ruang kota yang lebih hidup, pembangunan yang berorientasi pada pejalan kaki, pesepeda dan pengguna transportasi publik.