Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Meski Jack Ma adalah pendiri Alibaba, ia merasa tak yakin akan diterima apabila ia melamar pekerjaan di perusahaannya itu. Ma merasa, ia dan para pendiri perusahaan raksasa akan kesulitan untuk menembus penyaringan lapangan kerja dari perusahaan besar lainnya.
"Orang seperti saya, hari ini, jika saya mencoba melamar pekerjaan di Alibaba, itu hampir mustahil," ucapnya.
Pasalnya, perusahaan cenderung mementingkan nilai akademis dan gelar seseorang ketimbang skill dan para pemikir out of the box.
Baca Juga: Pensiun Dini, Harta Kekayaan Jack Ma Justru Meroket Tanpa Henti
"Orang menilai Anda dengan gelar. Mereka berpikir, wah kita dapat orang dari Harvard, dari Stanford, dan saya bukan dari mana-mana," jelasnya.
Ma yang kurang baik prestasinya di sekolah menyebut ia kadang menjumpai orang dengan kemampuan tinggi, tapi ditolak dari pekerjaan yang bagus karena mereka tidak memiliki riwayat akademik yang bagus.
Baca Juga: Pasca Ditinggal Jack Ma, Alibaba Jual . . . Demi E-Commerce
Padahal menurut Ma, performa akademik menjadi semakin tidak relevan dalam zaman digital yang berkembang cepat.
"Dalam era industri, kalian harus mengingat lebih cepat, lebih banyak, dan mengkalkulasi lebih cepat. Itu adalah sesuatu yang bisa dilakukan mesin jauh lebih baik dari kalian," tandasnya.