Rabu 06 Nov 2019 08:01 WIB

Rasio Elektrifikasi Triwulan III Capai 98,86 Persen

Pemerintah akan terus pacu rasio elektrifikasi wilayah yang masih tertinggal.

Rep: Jeihan Kahfi Barlian(swa.co.id)/ Red: Jeihan Kahfi Barlian(swa.co.id)
PLN listrik
PLN listrik

Gardu induk milik PT PLN. (dok. Kementerian ESDM)

 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, rasio elektrifikasi nasional hingga bulan September 2019 telah mencapai 98,86 persen, naik sekitar 0,56 persen dari bulan Desember tahun 2018 yang lalu 98,3 persen. Dengan berbagai programnya, Kementerian ESDM secara bertahap meningkatkan keandalan sistem ketenagalistrikan, sekaligus menjangkau wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) dengan memanfaatkan potensi energi setempat.

"Selama empat tahun terakhir ini capaian rasio elektrifikasi nasional rata-rata tiga persen per tahun dari rata-rata sebelumnya hanya mencapai satu persen saja," kata Direktur Program dan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P Hutajulu.

"Selama empat tahun ini kita bisa mencapai rata-rata tiga persen lebih perkembangannya. Kalau dulu satu persen saja sudah syukur. Yang perlu diperhatikan saat ini adalah masih adanya dua wilayah Indonesia yang capaian rasio elektrifikasinya masih dibawah rata-rata nasional yakni, Provinsi Nusa Tenggara Timur (74 persen) dan Papua (94 persen)," tambah Jisman.

Pemerintah akan terus memacu peningkatakan rasio elektrifikasi kedua wilayah yang masih tertinggal dari wilayah-wilayah Indonesia lainnya yang rata-rata sudah mencapai 99%. Untuk mencapai target rasio elektrifikasi di akhir tahun 2019, masih terdapat sekitar 1.103.859 rumah tangga yang belum menikmati listrik dan harus dilistriki.

Dari sekitar 1,1 juta rumah tangga tersebut, berdasarkan Basis Data Terpadu Badan Pusat Statistik (BPS) dan hasil verifikasi PT PLN (Persero), 710.008 rumah tangga diantaranya merupakan masyarakat tidak mampu, dimana jaringan listrik sudah ada di depan rumah mereka, namun tidak dapat membayar sambungan pasang baru karrena ketidakmampuan ekonomi.

Untuk melistriki 710.008 rumah tangga tidak mampu tersebut, Kementerian ESDM mencanangkan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) 450 VA untuk masyarakat tidak mampu dari program sinergi BUMN, CSR PT PLN (Persero), APBD yang dianggarkan Pemerintah Daerah, program one man one hope PT PLN (Persero) dan program KESDM Peduli.

Program BPBL mulai memperlihatkan hasil dimana masyarakat tidak mampu tersebut kini telah mendapatkan sambungan listrik dan rasio elektrifikasi nasional perlahan-lahan meningkat dan diperkirakan rasio elektrifikasi sampai akhir tahun 2019 di sekitar 99 persen.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement