Warta Ekonomi.co.id, Surakarta -- China secara resmi memulai peengembangsn standar jaringan nirkabel 6G, sesuai pernyataan Kementerian Sains dan Teknologi China. Klaim itu diumumkan seminggu setelah pemerintah China mempresentasikan standardisasi jaringan 5G.
Wakil Menteri Biro Teknologi China, Wang Xi mengatakan, tim yang terdiri dari 37 spesialis telekomunikasi dari universitas, lembaga, dan perusahaan telah berkumpul untuk menyusun rencana umum untuk penelitian 6G dan membuktikan kelayakan teknologinya.
"Penelitian teknologi 6G global saat ini masih dalam tahap eksplorasi, rute teknis masih belum jelas, indikator kunci dan skenario implementasi juga belum didefinisikan secara seragam," jelas Wang, dikutip dari Sputnik News, Kamis (7/11/2019).
Baca Juga: Enggan Bergantung dengan Jaringan Internet Barat, Musuh Lama Amerika Serikat Lakukan . . . .
Belum banyak yang diketahui soal 6G. Patrick Nelsons dari NetworkWorld menduga, standar jaringan di masa depan mampu menciptakan jaringan nirkabel ke frekuensi di luar 1.000 GHz, menghasilkan kecepatan hingga 100 gigabytes per detik.
Mengenai standar 5G yang baru dirilis, pengguna baru bisa menikmati kecepatan di kisaran 1-1,7 gigabytes per detik. Meskipun jauh di bawah 6G, 5G jauh lebih cepat daripada LTE atau 4G.
Untuk mendemonstrasikan standar 5G yang baru diluncurkan, Cina menciptakan 'Kota Pintar 5G' di kota Wuzhen, dekat Shanghai. Kota itu menjangkau sekitar 140 pemancar. Sebelum akhir tahun ini, China berencana mengaktifkan 130.000 BTS 5G.