Senin 11 Nov 2019 13:15 WIB

Mentan dan Mendag Perkuat Sinergi Terkait Ketahanan Pangan

Ego sektoral antara Kementerian dan lembaga harus dihilangkan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggelar pertemuan dengan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Senin (11/11).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggelar pertemuan dengan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Senin (11/11).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggelar pertemuan dengan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Senin (11/11). Dalam pertemuan itu, Syahrul mengaku ingin menguatkan sinergitas dan kerja sama strategis dalam upayanya membangun ketahanan pangan.

Baca Juga

"Hari ini, komitmen Menteri Perdagangan menjadi sinyal yang sangat positif untuk Kementerian Pertanian dalam menguatkan sinergitas. Besok saya yang akan datang ke sana (Kemendag) untuk membicarakan hal-hal yang menjadi harapan bersama," ujar Syahrul dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung A Kementan, seperti dalam siaran persnya.

Mentan Syahrul mengatakan, pertemuan ini harus menjadi momentum bersama dalam menghilangkan ego sektoral antara Kementerian dan lembaga lain, terutama yang berkaitan dengan pembangunan pertanian.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, ego sektoral antara Kementerian tidak boleh terjadi. Intinya kekuatan negeri ini harus kita optimalkan, dan itu salah satunya hadir dari tangannya menteri perdagangan, terutama dalam mengintegrasikan satu program dengan program yang lain agar tidak terjadi tumpang tindih," katanya.

photo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggelar pertemuan dengan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Senin (11/11).

Ke depan, kata Syahrul, pihaknya akan membawa seluruh Dirjennya untuk membuat workshop di Kementerian Perdagangan. Sebaliknya, jajaran Kemendag juga akan bertukar ide dan program di Kementerian Pertanian.

"Saya akan bawa Dirjen saya ke Menteri Perdagangan dan menggelar workshop bersama mereka. Jadi komunikasi ekonomi dan diplomasi pertanian harus dilakukan secara timbal balik supaya tidak selalu bicara impor, akan tetapi lebih banyak bicara ekspor," katanya.

Adapun poin dalam pembicaraan ini, kata Syahrul, salah satunya ialah yang berkaitan dengan penerapan teknologi. Pemanfaatan teknologi bisa dilakukan untuk mengefisiensikan waktu dan menambah jumlah produksi.

"Misalnya dengan drone yang kita miliki penyiraman 500 hektar hanya membutuhkan waktu setengah jam karena mesin ini sudah menggunakan internet. Dan yang lebih penting, semua mesin dan teknologi ini buatan anak bangsa," katanya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mendukung upaya Kementerian Pertanian dalam memanfaatkan teknologi sebagai bekal memperbesar jumlah produksi. Kata dia, langkah tersebut perlu mendapat dukungan baik melalui kerjasama maupun perancangan program starategis di sektor pertanian.

"Kalau melihat dari banyaknya mesin-mesin yang bagus ini, saya yakin produk dalam negeri bisa meningkat. Untuk itu, kita harus mendukung upaya ini melalui kerja sama yang startegis. Apalagi mesin-mesin pertanian ini merupakan karya anak bangsa," tukasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement