Rabu 04 Dec 2019 11:32 WIB

Kilang Balongan Dipercepat dengan Skema Kontrak DFC

Skema Kontrak DFC diharapkan mempercepat pembangunan menjadi 2,5 tahun.

Red: Friska Yolanda
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati
Foto: Antara/Reno Esnir
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati

EKBIS.CO,  JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melaksanakan penandatanganan kontrak pengadaan Dual Feed Competition (DFC) di  Kantor Pusat Pertamina, Jakarta. Kontrak ini untuk percepatan pembangunan RDMP RU VI Balongan Phase I. 

Penandatangan dilakukan oleh Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang bersama direktur dari Konsorsium RRE dan Konsorsium JSW. Penandatanganan disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama.

Baca Juga

Konsorsium REE yaitu PT Rekayasa Industri, PT Rekayasa Engineering, dan PT Enviromate Technology International. Sementara konsorsium JSW diantaranya JGC Indonesia, PT Synergy Engineering, dan PT Wijaya Karya. 

Kedua konsorsium ini akan berkompetisi untuk membuat Front End Engineering, design terbaik yang akan diimplementasikan pada proyek RDMP RU VI Balongan Phase 1.

Dual FEED Competition merupakan strategi kontrak yang menandingkan dua atau lebih praktik Front End Engineering Design (FEED). Kontrak Engineering Procurement, dan Construction (EPC) akan diberikan kepada pemenang FEED tersebut.

Dalam sambutannya Nicke Widyawati mengungkapkan baru pertama ini pembangunan kilang memakai skema ini agar lebih cepat. Dengan skema ini RDMP RU VI Balongan phase 1 bisa selesai lebih cepat yaitu menjadi 2,5 tahun. 

Ini diyakini bisa memberikan performance yang baik. "Prosesnya cukup menantang dan ketat, kami mulai dari Balongan dan akan diterapkan di kilang selanjutnya. Tahap kedua yaitu Balikpapan kemudian Plaju, Dumai, dan Cilacap," ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Ignatius Tallulembang mengungkapkan, kali ini adalah salah satu milestone besar dalam implementasi DFC pada proyek RDMP RU VI Balongan Phase 1, yang dimenangkan oleh 2 konsorsium. Pengenalan akan konsep DFC di Pertamina ini berawal dari gagasan luar biasa yang dicetuskan oleh Tanri Abeng dan Archandra Tahar pada tahun 2017.

"Implementasi DFC adalah salah satu upaya akselerasi pelaksanaan penugasan proyek pengembangan kilang Pertamina, dan untuk memastikan DFC ini merupakan best practice yang telah banyak dilakukan oleh beberapa perusahaan ternama, telah dilakuan roadshow ke beberapa reputable EPC Company di Eropa dan Amerika oleh BOD dan BOC pada Juni 2019, yang ditindaklanjuti dengan penyusunan sistem tata kerja di internal Pertamina terkait DFC", katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement