EKBIS.CO, JAKARTA -- Startup agritech TaniHub Group telah mencatat pertumbuhan bisnis yang positif sepanjang tahun 2019, terlihat pada Gross Merchandise Value (GMV) atau total penjualan serta volume transaksi keseluruhan yang melonjak lebih dari 200 persen. Meski baru tiga tahun berdiri, perusahaan rintisan ini dengan pesat berkembang di berbagai lini.
TaniHub Group saat ini telah memiliki tiga unit usaha, yaitu TaniHub sebagai platform e-commerce hasil tani, TaniFund untuk pendanaan mitra petani, serta TaniSupply yang fokus kepada pengelolaan rantai pasok. TaniSupply merupakan anggota baru dari keluarga TaniHub Group yang baru diluncurkan pada semester dua tahun ini.
Direktur TaniSupply, Vincentius Sariyo mengatakan, dengan adanya entitas tersendiri, TaniHub akan jauh lebih agresif dalam mengembangkan bisnis rantai pasokan pertanian.
"TaniSupply melakukan proses pembelian dari petani, memproses komoditas di warehouse dari grading sampai quality assurance, dan mendistribusikannya kepada klien maupun pelanggan," ujar Vincentius dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (18/12).
Upaya TaniHub untuk makin mendekati petani maupun market juga sudah diwujudkan dengan membangun fasilitas distribusi regional (regional distribution center) di lima kota, yaitu Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Saat ini, TaniHub tengah membangun fasilitas pemrosesan dan pengemasan (processing and packing center) di Malang dan berencana menambah satu lagi di tahun depan.
Tujuan membangun fasilitas tersebut adalah untuk menjaga konsistensi dan menjamin kualitas produk. Untuk menunjang proses bisnis yang semakin cepat dan berkembang, TaniHub sedang mengimplementasikan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) baru untuk mengintegrasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi, maupun distribusi.
Ke depan, perusahaan rintisan ini berharap dapat menjangkau seluruh kota di Indonesia pada tahun 2022 karena potensi pasar yang masih sangat besar. Berdasarkan data yang diperoleh TaniHub, Indonesia memiliki 5.700 produsen di industri pengolahan makanan (food processing industry) dan lebih dari 30 ribu outlet modern retailer (supermarket, hypermarket, dan lain- lain).
Saat ini lebih dari 1.6 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan 200 ribu outlet hotel, restoran dan catering (horeca) beroperasi di Indonesia. Sementara itu, literasi digital di Indonesia semakin membaik dengan adanya 160 juta lebih pengguna gawai.
Sejak tiga tahun terakhir, upaya TaniHub untuk menciptakan dampak sosial telah membantu peningkatan produksi petani sebesar 30 persen dan pendapatan mereka secara umum sebesar 50 persen. Hingga kini, TaniHub telah bermitra dengan lebih dari 30 ribu petani.
Ivan Arie Sustiawan, CEO dan Co-Founder TaniHub Group, mengatakan, TaniHub memiliki mimpi bahwa suatu hari, para petani Indonesia dapat menikmati hasil yang adil untuk segala kerja keras mereka di ladang, sementara setiap rumah tangga serta usaha dan industri mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat menikmati produk pertanian lokal dengan harga terjangkau.
"Kami selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi semua stakeholders agar semua lapisan masyarakat mencintai hasil panen dari produsen lokal dan peduli pada pertanian Indonesia," ujar Ivan.
Sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Agriculture for Everyone, TaniHub Group mengajak masyarakat umum, terutama pelajar dan mahasiswa, untuk turut berkontribusi dalam mendukung ekosistem pertanian yang lebih baik melalui sebuah kompetisi desain untuk packing and processing center.
Total hadiah yang disediakan untuk pemenang mencapai Rp 75 juta dengan tenggat waktu terakhir pada tanggal 25 Februari 2020 pukul 18.00 WIB.
TaniHub menjelaskan lebih detil tentang kompetisi tersebut melalui blog-nya di blog.tanihub.com dalam artikel berjudul “Dukung Petani Indonesia Lewat Kompetisi TaniSupply Warehouse Design".