Startup agritech TaniHub mempertimbangkan untuk melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana dalam beberapa tahun ke depan. Menurut CEO TaniHub Group, Pamitra Wineka, proses untuk bisa IPO tidak sederhana.
Namun menurutnya, perusahaan sedang mempersiapkan diri ke arah sana.
Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, Bulog Jalin Kerja Sama dengan TaniHub
"Yang pasti dalam waktu tiga tahun ke depan, itu waktu yang cukup tepat menurut saya," ujarnya dalam acara executive interview secara daring, Senin (31/5/2021).
Sebelumnya, perusahaan telah merampungkan pendanaan Seri B untuk mendukung ekspansi bisnis. Pendanaan dengan nilai US$65,5 juta (Rp942 miliar) ini dipimpin oleh MDI Ventures dengan partisipasi dari beberapa investor baru maupun yang sebelumnya sudah berpartisipasi, yakni Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), Add Ventures, BRI Ventures, Flourish Ventures, Intudo Ventures, Openspace Ventures, Tenaya Capital, UOB Venture Management, dan Vertex Ventures.
Tahun 2020, perusahaan mencatatkan pertumbuhan bisnis sebesar 639%. Tahun 2020 menjadi momen pertama TaniHub Group melangkahkan kaki keluar dari Pulau Jawa, dimulai dengan Bali.
Perusahaan juga tidak menutup diri terhadap peluang akuisisi sejumlah perusahaan. Menurut pria yang karib disapa Eka tersebut, langkah akuisisi atau merger dengan perusahaan yang memiliki keahlian khusus dapat membantu perusahaan dalam mewujudkan visinya.
Eka menganggap, visi perusahaan menggandeng satu juta petani menjadi visi yang realistis, tetapi perlu dibantu dari sisi keahlian keahlian khusus agar pengelolaan hasil panen satu juta petani dapat berjalan baik.
"Kalau kita dapat bergabung dengan pemain yang memilki niche market-nya sendiri, ini bisa berdampak baik juga kepada petani," pungkasnya.