EKBIS.CO, JAKARTA -- Fintech Modalku menutup tahun 2019 dengan menyalurkan pinjaman hampir Rp 12 triliun kepada lebih dari 1,4 juta jumlah pinjaman Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Asia Tenggara termasuk Indonesia, Singapura dan Malaysia. Pencapaian ini tumbuh hampir tiga kali lipat dibanding tahun 2018.
Pencapaian ini didorong oleh berbagai kolaborasi untuk merangkul segmen UMKM yang berbeda, seperti pedagang pasat melalui Modal Pasar, merchant online melalui kerjasama dengan e-commerce serta pedagang warung. Kerja sama dengan BPR juga dilakukan melalui skema pendanaan bersama.
"Pada tahun 2020 Modalku akan fokus melakukan penetrasi pasar serta meningkatkan kualitas pelayanan menjadi lebih cepat dan fleksibel. Tahun ini target pinjaman kita minimal dua kali lipatnya," ujar Co Founder dan COO Modalku, Iwan Kurniawan di Jakarta, Rabu (29/1).
Segmen UMKM yang menjadi perhatian Modalku diantaranya penjual online, perusahaan teknologi atau perusahaan rintisan, perusahaan jasa sampai pedagang grosir. Menurut Iwan, segmen UMKM memilki karakteristik sehingga perlu pendekatan produk yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pendanaan UMKM tersebut.
Portofolio transaksi pinjaman Modalku pada tahun 2019 cukup didominasi dari e-commerce dan invoice financing. Invoice financing masih menjadi tulang punggung Modalku.
Meski begitu, penyaluran dari e-commerce terus tumbuh dengan pesat. "Jumlah transaksinya besar per bulannya, meskipun naik turun. Pertumbuhannya 10 kali lipat per tahun," jelas Iwan.
Tahun ini pihaknya akan fokus meningkatkan kolaborasi dengan e-commerce. Jenis pinjaman yang berjangka pendek dengan bunga terjangkau cukup diminati karena sesuai dengan kebutuhan bisnis mayoritas UMKM.
Selain itu, reputasi pedagang dari platform dapat menjadi penilaian sebelum Modalku memberikan pinjaman.