Warta Ekonomi.co.id, Surakarta -- Google meningkatkan langkah untuk mengatasi virus corona. Raksasa teknologi itu merekomendasikan pekerja di Inggris, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika bekerja dari rumah mulai Kamis (12/3/2020).
Keputusan itu diambil seminggu setelah Google meminta para pekerja di Washington dan California bekerja dari rumah, begitu juga dengan 8 ribu karyawan di Irlandia, karyawan di 11 kantor Amerika Utara yang diperkirakan memiliki 100 ribu karyawan.
"Kami juga menangguhkan wawancara kerja secara langsung," kata Google, dilansir dari Business Insider.
Baca Juga: Dual Jabatan, Berapa Gaji Sundar Pichai Sebagai Bos Besar Google dan Alphabet?
Perusahaan itu belum melaporkan setiap kasus virus yang dikonfirmasi di AS, tetapi pekerja di kantor Zurich dinyatakan positif terjangkit corona. Seorang pekerja di Dublin juga melaporkan gejala mirip flu, tetapi ditetapkan negatif corona.
Perusahaan teknologi lain, seperti Facebook, Amazon, dan Twitter juga melakukan langkah serupa dengan Google. Sementara itu, acara teknologi besar seperti Mobile World Congress, F8 Facebook, dan Google I/O juga telah dibatalkan.
Sampai saat ini, ada lebih dari 126 ribu kasus infeksi corona di seluruh dunia dengan total kematian 4.637 orang.