EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai impor nasional pada Februari 2020 sebesar 11,60 miliar dolar AS. Dengan begitu turun 18,69 persen dibandingkan Januari lalu yang sebesar 14,27 miliar dolar AS.
Secara tahunan atau year on year (yoy), kinerja impor pun menurun 5,11 persen. Pada periode sama tahun lalu nilai impor sebesar 12,23 miliar dolar AS.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti menyebutkan, impor migas turun 12,05 persen dan nonmigas turun 19,77 persen mtm. "Kalau secara yoy, impor migas naik 10,33 persen tapi untuk nonmigas turun 7,40 persen," kata dia di Jakarta, Senin, (16/3).
Ia melanjutkan, penurunan impor terbesar yakni dari China. Penurunannya mencapai 1,95 miliar dolar AS.
Impor dari Hongkong turun 116,5 juta dolar AS dan impor Korea Selatan ke Indonesia anjlok 113,7 juta dolar AS. Impor dari Singapura dan Vietnam pun turun, masing-masing sebesar 102,7 juta dolar AS serta 86,4 juta dolar AS.
"Impor China yang turun didominasi komoditas mesin dan perlengkapan, elektrik, mesin dan peralatan mekanik, plastik dan barang rajutan. Kalau dari Hongkong yang turun mesin dan perlengkapan elektrik, kain, rajutan serta kapas," tutur Yunita.
Dirinya menambahkan, impor dari Thailand, Jepang, dan Australia justru naik. Masing-masing meningkat 196,8 juta dolar AS, 195,3 juta dolar AS, dan 151,5 juta dolar AS.
Yunita menjelaskan, nilai ekspor dan impor pada Februari lalu dipengaruhi oleh penyebaran virus corona. Sebab, wabah tersebut tidak hanya menyerang China.
"Jadi tidak hanya dari China. Dari beberapa negara juga terpengaruh," jelasnya.