EKBIS.CO, JOHANNESBURG -- Afrika mulai mengalami krisis di tengah wabah Covid-19. Hal itu ditandai dengan anjloknya harga minyak, sejumlah komoditas dan mata uang yang kian melemah.
Para Menteri Keuangan dari negara-negara Afrika meminta Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia dan Uni Eropa (UE) untuk memberi bantuan berupa utang bilateral, multilateral dan komersial. Permintaan itu, dipimpin oleh Menteri Keuangan Afrika Selatan Tito Mboweni dan Ken Ofori-Atta dari Ghana, para menteri bertemu melalui konferensi video pada hari Selasa.
"Seruan untuk pengurangan utang, harus untuk seluruh Afrika dan harus dilakukan secara terkoordinasi dan kolaboratif," Komisi Ekonomi PBB untuk Afrika (UNECA) seperti dikutip dari Reuters Rabu (1/4).
Para menteri sebenarnya telah membahas hal tersebut pada pertemuan awal yang diselenggarakan oleh UNECA bulan lalu. Mereka menyerukan paket stimulus 100 miliar dolar Amerika Serikat (AS) termasuk penangguhan pembayaran layanan utang.
Para mentrei menyampaikan Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia dan Uni Eropa (UE) harus mempertimbangkan pengurangan utang dan tingkat suku bunga. Setidaknya, mereka meminta waktu dua hingga tiga tahun untuk semua negara Afrika dengan penghasilan rendah dan menengah.
Meskipun belum menyampaikan secara detail bentuknya kebijakannya, mereka juga menyerukan dibentuknya kebijakan yang bertujuan khusus untuk menangani semua kewajiban utang negara di tengah wabah Covid-19. Sebab, kasus-kasus corona yang dikonfirmasi di Afrika telah meningkat menjadi setidaknya 5.300 pada hari Selasa dan tercatat lebih dari 170 kematian.