Senin 06 Apr 2020 17:50 WIB

Industri Pariwisata Diprediksi Kembali Normal Tahun 2022

Industri pariwisata menjadi salah satu sektor bisnis yang paling terdampak Covid-19

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah turis asing berfoto bersama saat mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. ilustrasi
Foto: Antara/Maulana Surya
Sejumlah turis asing berfoto bersama saat mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutma Kusubandio menyebut, industri pariwisata kemungkinan baru akan pulih pada tahun 2022 mendatang. Pihaknya pun telah mempersiapkan skenario tahapan mitigasi dari tanggap darurat, pemulihan, hingga normalisasi.

"Berdasarkan dari riset lembaga penelitian, ini baru bisa normal tahun 2022," kata Wishnutama dalam Rapat Kerja Virtual dengan Komisi X DPR, Senin (6/4).

Baca Juga

Ia menuturkan, industri pariwisata memang menjadi salah satu sektor bisnis yang paling terdampak dari adanya wabah Covid-19 yang telah menjadi pandemi global.

Tekanan yang dihadapi industri pariwisata membuat arus cash flow menjadi tidak beraturan. Situasi itu berujung pada langkah perusahaan untuk merumahkan pekerjanya tanpa digaji penuh hingga berujung pada pemutusan hubungan kerja. 

Proses pemulihan sektor pariwisata tidak bisa dilakukan secara cepat. Sebab, industri pariwisata berkaitan erat dengan kepercayaan publik baik dalam maupun luar negeri. Faktor keamanan dan keselamatan serta kesehatan menjadi salah satu tolok ukur utama agar wisatawan maupun berkunjung ke destinasi.

"Ini akan menjadi fase yang krusial. Pada tahap normalisasi nanti, kita harus bisa memberikan keyakinan dan itu tergantung dari yang sekarang kita lakukan," ujarnya.

Pasca industri kembali bangkit, cashflow bisnis di sektor pariwisata diharapkan ikut kembali pulih. Alhasil, rantai pasok kembali normal dan kembali menciptakan lapangan pekerjaan. Tentu, diharapkan industri pariwisata pulih namun disertai dengan kualitas dan kuantias yang lebih baik dari sebelumnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement