EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pegadaian (Persero) bekerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) memberikan layanan Rapid Test massal secara gratis. Rapid Test diberikan 650 orang dan dilaksanakan selama dua hari yakni Sabtu (20/6) dan Ahad (21/6) di Aula Langen Palikrama Kantor Pusat Pegadaian.
Direktur Jaringan dan Operasi PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu langkah preventif dan sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait fase normal baru di tengah penyebaran pandemi Covid-19. Damar menyampaikan pemerintah mulai melonggarkan kebijakan terkait mobilitas dan aktivitas masyarakat.
Kata Damar, fase normal baru ditandai perubahan perilaku masyarakat agar tetap bisa menjalankan aktivitas dan mobilitas secara normal dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.
"Sejak awal penyebaran Covid-19, Pegadaian telah mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujar Damar dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (21/6).
Damar menyebut verbagai penyesuaian kebijakan operasional telah diambil guna menekan persebaran virus. Untuk menyambut fase normal baru, Pegadaian telah menerapkan kebijakan shifting bagi para karyawan.
"Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan bentuk peran aktif perseroan dalam menghadapi pandemi Covid-19, kami memberikan layanan Rapid Test gratis secara massal," ucap Damar.
Damar melanjutkan perseroan juga terus memperkuat koordinasi dengan para stakeholder terkait dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga medis di lapangan. Hal ini dimaksudkan agar bantuan yang diberikan merupakan bantuan yang tepat sasaran sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal dalam menanggulangi pandemi.
Sebelumnya, ucap Damar, Pegadaian juga telah menyalurkan sebanyak 1.000 protective coverall pada 4 Mei 2020 disusul pemberian sebanyak 500 unit surgical gown pada 5 Juni 2020.
"Dengan hasil pelaksanaan rapid test ini, dapat ditentukan langkah lanjutan sehingga penularan virus Covid-19 dapat dicegah. Peserta rapid test yang hasilnya reaktif harus melakukan karantina selama 14 hari," kata Damar.
Sedangkan yang unreaktif terus menjaga kesehatan dan melaksanakan protokol new normal seperti physical distancing, pemakaian masker, menghidari kerumunan, dan selalu mencucitangan dengan hand sanitizer atau menggunakan sabun di air yang mengalir.
Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC Fathema Djan Rachmat menyampaikan pentingnya pelaksanaan Rapid Test secara menyeluruh. Hal ini dimaksudkan untuk mendeteksi sedini mungkin laju persebaran virus. Fathema menjelaskan rapid test merupakan metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi.
"Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus corona. Dengan demikian, apabila dari hasil Rapid Test seseorang dinyatakan reaktif maka diharuskan untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari dan kemudian menjalani polymerase chain reaction (PCR)," kata Fathema.
Fathema mengapresiasi Pegadaian yang secara aktif terus memberikan dukungan kepada RSPP dalam menanggulangi pandemi.