EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Mining Industrial Indonesia (MIND ID), atau holding tambang resmi membeli 20 persen saham PT Vale Indonesia akhir pekan lalu. Dengan adanya aksi korporasi ini, perusahaan berharap bisa mengembangkan proyek proyek hilirisasi kedepan.
Sekertaris Perusahaan MIND ID, Rendi A Witular menjelaskan memang saat ini belum ada rencana proyek hilirasi bersama. Hanya saja Rendi menjelaskan bahwa Vale merupakan pabrik dengan hilirisasi terbaik saat ini. Dengan adanya Inalum menjadi pemegang saham mayoritas kedua di Vale, maka akan ada banyak transfer knowledge terkait hilirisasi.
"Proyek bersama untuk saat ini memang belum ada. Tapi pastinya kita akan belajar banyak dari Vale dalam hal hilirisasi. Mereka adalah salah satu perusahaan tambang terbaik," ujar Rendi saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (21/6).
Rendi menjelaskan proses akuisisi yang dilakukan Inalum atas saham Vale memang tak sebentar. Ia menjelaskan butuh waktu 18 bulan untuk merealisasikan transaksi ini. Semula perusahaan menganggarkan dana sekitar 500 juta dolar AS untuk transaksi ini, namun akhirnya kesepakatan kedua belah pihak memutuskan untuk transaksi berada di angka 371 juta dolar AS.
Rendi juga menjelaskan saat ini posisi Vale di Indonesia masih merupakan perusahaan tambang swasta. Meski memang pemerintah Indonesia melalui Inalum sudah membeli saham perusahaan asal Brazil tersebut. Namun, dengan adanya divestasi ini, paling tidak negara akan mendapatkan bagian pendapatan lebih besar dari operasional vale.
"Kita pemegang saham terbesar kedua. Kita pastinya punya pengaruh dari sebelumnya tidak ada sama sekali," ujar Rendi.
Dihubungi terpisah, Direktur Keuangan Vale Indonesia, Bernadus Irmanto menjelaskan pasca transaksi divestasi ini perusahaan akan melanjutkan proyek proyek yang sudah direncanakana oleh perusahaan. Bernadus menjelaskan dengan adanya MIND ID dalam struktur share holder harapannya bisa membantu Vale kedepannya.
"Rencana Vale masih sama seperti yang telah di sampaikan sebelumnya. Tidak ada perubahan. Dengan masuknya inalum sebagai pemegang saham, diharapakan mampu menunjang realisasi rencana bisnis perusahaan kedepan," ujar Bernadus saat dihubungi, Ahad (21/6).
Mining Industry Indonesia (MIND ID) bersama dengan para pemegang saham mayoritas PT Vale Indonesia Tbk (PTVI) yaitu Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM), telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (Shares Purchase Agreement) pada tanggal 19 Juni 2020 untuk membeli 20 persen saham divestasi PTVI.
Penandatanganan perjanjian ini adalah langkah awal dimulainya kerja sama strategis jangka panjang antara MIND ID dan PTVI setelah Pemerintah menunjuk PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), sebagai Holding Industri Pertambangan yang saat ini telah memiliki identitas baru sebagai MIND ID, untuk membeli saham divestasi PTVI.
Langkah ini sesuai dengan mandat MIND ID untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia dan mendorong hilirisasi industri pertambangan nasional.
Dalam penjualan 20 persen saham divestasi ini, VCL akan melepas sahamnya sebesar 14,9 persen dan SMM sebesar 5,1 persen seharga Rp 2.780 per lembar saham atau senilai total Rp 5,52 triliun. Transaksi penjualan ini ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2020.
Setelah selesainya transaksi, kepemilikan saham di PTVI akan berubah menjadi VCL 44,3 persen, MIND ID 20 persen, SMM 15 persen, dan publik 20,7 persen.
Divestasi 20 persen saham PTVI ini merupakan kewajiban dari amandemen Kontrak Karya (KK) di tahun 2014 antara PTVI dan Pemerintah Republik Indonesia.
Partisipasi MIND ID di perusahaan tambang kelas dunia, seperti PTVI (Brasil/Kanada) dan PT Freeport Indonesia (Amerika Serikat), merupakan bukti keberhasilan Indonesia dalam menjaga dan menarik investasi perusahaan global ke industri pertambangan nasional.
“Transaksi ini menegaskan kepercayaan perusahaan-perusahaan tambang dunia terhadap MIND ID dan Indonesia secara keseluruhan. Kerjasama MIND ID dan PTVI akan menjadi sinergi yang saling menguntungkan dan saling melengkapi untuk memajukan industri pertambangan,” ujar Group CEO MIND ID Orias Petrus Moedak.