EKBIS.CO, JAKARTA -- Pariwisata menjadi salah satu sektor yang diyakini bisa menjadi pembangkit perekonomian di tengah pandemi ini. Dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat, pariwisata bisa segera menjadi motor penggerak ekonomi.
Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri kampanye InDonesja Care (I Do Care) di Lagoi Bay, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (26/9). Dalam sambutannya, Menko Airlangga mengatakan, pemerintah terus berupaya menyiapkan strategi untuk pemulihan ekonomi nasional.
Menko Airlangga juga optimis dapat mencegah perekonomian terkontraksi lebih dalam lagi sekaligus mempercepat pemulihannya, termasuk untuk daerah-daerah yang bergantung pada sektor pariwisata.
“Pemerintah telah menyiapkan strategi, serta menetapkan berbagai kebijakan dan program untuk tetap menggerakkan ekonomi, menjaga sumber penghasilan masyarakat, namun dengan tetap mengedepankan kepatuhan terhadap protokol kesehatan,” kata Menko Airlangga dalam rilisnya, Sabtu.
Menko Airlangga menuturkan, dipilihnya Bintan sebagai salah satu lokasi Kampanye I Do Care disebabkan kota ini merupakan tujuan wisata yang sudah siap, serta berada dalam hub yang dekat dengan mancanegara.
“Tentunya kota ini menjadi pengungkit pertama sektor pariwisata, namun (kebangkitan) hanya bisa dicapai dengan protokol kesehatan yang siap. Saya melihat Kepri adalah daerah hijau, dengan tingkat kesembuhannya 60,7 persen yang melampaui standar global (WHO) 60 persen dan kasus aktif di sini hanya 375,” tuturnya.
Menko Airlangga juga berharap program ini benar-benar dijalankan dan digaungkan secara masif untuk meningkatkan kepercayaan calon wisatawan domestik dan global. Termasuk juga kehadiran pemerintah dalam rangka Rapat Koordinasi Pimpinan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Bintan kemarin, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Ini diharapkan memberikan contoh baik dari program I Do Care tersebut, sehingga memberikan rasa aman bagi calon wisatawan untuk mau kembali bepergian dan berwisata,” imbuhnya.
Pelaku usaha pariwisata, lanjut Menko Airlangga, juga harus mencari cara-cara inovatif untuk tetap produktif dengan memanfaatkan infrastruktur teknologi yang telah dibangun pemerintah. Sektor pariwisata juga harus membangun ketahanan kuat di masa depan melalui kemampuan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan gaya hidup yang masih mungkin terjadi akibat pandemi ini.
Ia pun menyampaikan kembali pesan Presiden Jokowi kepada dunia pariwisata agar jangan sampai terjebak di dalam pesimisme karena masalah Covid-19 ini. Pasalnya, berbagai negara telah mulai membuka pembatasannya, bahkan masyarakat sudah mulai jenuh dengan kondisi ini. Maka itu, sektor pariwisata harus optimis akan bangkit kembali.
Menko Airlangga menjelaskan, Kepri sendiri sudah bisa restart dan reboot dari sisi pariwisatanya, maka peluncuran standar CHSE menjadi sangat penting. Apalagi juga sudah diberikan Sertifikat I Do Care, jadi akan mampu membangkitkan pariwisata di Kepri pada umumnya, dan Bintan pada khususnya.
“Semoga bisa dilakukan juga di tujuan wisata lainnya di Indonesia,” ucapnya.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani, para Pejabat Eselon I dari Kementerian Pusat dan Pemerintah Provinsi Kepri. dan Vice President PT Bintan Resort Cakrawala Frans Gunara.